___ Harapan Untuk Hidup Baru ___

1.5K 153 134
                                    

"Jadi begitu...?"

Boboiboy menganggukkan kepalanya mengerti. Raut wajah pengendali tubuh Solar itu tampak serius, dengan mata menyorot tajam tanpa ada kilat jenaka di dalamnya.

Sosok yang berada tepat di depannya, ikut menganggukkan kepala sembari perlahan menyenderkan punggungnya di kursi api yang di buat Boboiboy.

"Ya, intinya Retak'ka menipuku!" Dark menghela nafas ketika selesai mengatakannya, ia tak percaya bisa bicara sepanjang itu dengan adik pertamanya ini.

Padahal niatnya, Dark hanya menceritakan garis besarnya saja. Tapi siapa sangka pembicaraan memaksanya bercerita secara rinci?

Mengenai isi pembicaraan itu, Dark menceritakan tentang Retak'ka dan keluguannya mempercayai Retak'ka begitu saja, dengan anggapan jika seorang tahanan yang merasakan penyiksaan sebesar itu, tak akan mungkin berani menyiksa orang lain karena ia juga pernah merasakan hal yang sama.


Tapi betapa naifnya pikiran Dark waktu itu...

Ia tertipu, dengan mudahnya diperalat oleh alien itu bahkan hingga menjadi jiwa sekalipun masih tidak menyadari kebodohannya.

Ia mempercayai apa saja yang di katakan Retak'ka, terutama kabar jika Planet GogoBugi telah hancur, begitu pula dengan seluruh keluarganya yang telah mati, menyisakan ayah dan adik bungsunya.

Saat itu Dark tidak mengerti apa yang harus ia lakukan, ia tidak memiliki tujuan untuk hidupnya. Hingga ketika Retak'ka_dalam tubuh alien tak di kenal yang berhasil di kuasainya_ datang membawa Voltra kecil kepada jiwanya yang tersegel di tempat terpencil di Planet bumi, ia bersedia menguasai tubuh Voltra tanpa membunuh jiwa anak itu, karena menurut Retak'ka, Voltra bisa membawanya kembali pada ayah dan adiknya.

Sejauh itu, Retak'ka tidak meminta banyak hal padanya, hanya menguasai tubuh Voltra tanpa ada tindakan apapun.

Beruntung baginya, karena ia akhirnya menyadari apa yang di rencanakan Retak'ka, setelah ia tak sengaja tahu jika ibunya selama ini telah menjadi tahanan alien itu.

Dark tidak terima hal itu. Ia ingin mengamuk tapi sebagai jiwa ia tidak bisa banyak bertindak selain di tempat dirinya di segel. Untuk itulah dengan perasaan marahnya, ia mencoba menguasai tubuh Voltra agar bisa melakukan apapun yang diinginkannya.

Tapi sial bagi si sulung, ia tak menyadari dirinya di awasi oleh Boboiboy menggunakan DataBot.

Tanpa memikirkan konsep lain, pikiran negatif jika Dark memanfaatkan tubuh Voltra untuk membunuh Halilintar terangkum begitu saja dalam otak Boboiboy, menjadikannya terpaksa bersaing dengan sang kakak untuk memperebutkan kendali atas tubuh Voltra.


Hal itulah yang kemudian membuat Voltra merasakan sakit di tubuhnya, lalu berhenti ketika kendali tubuh telah di menangkan oleh Boboiboy.


Namun, gagalnya Dark menggunakan Voltra, malah menjadi peluang bagi Boboiboy untuk memfitnah Halilintar.


Hohoho... Jika mengingat hal itu, Dark pasti akan langsung mendengus. Kadang ia jadi bertanya-tanya, yang punya peran jahat itu siapa sebenarnya? Ia atau Boboiboy?

why??? (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz