___ Sengketa Alien Kembar ___

1.5K 171 24
                                    

"Hhh..." Halilintar menghela nafasnya untuk yang kesekian kali. Sembari menyender pada kepala ranjang, remaja bertubuh bongsor itu menerawang jauh menatap langit-langit kamarnya. Elusan yang ia berikan pada Lahab yang tubuhnya mengecil bertempo lambat, terlihat jelas jika si iris ruby ini tengah melamun.

"Hhhh...."

Lagi-lagi helaan nafas, tidak mampu terhitung sejak satu jam yang lalu ia berada di kamarnya.

Pikirannya menerawang jauh, lagi-lagi mengingat apa yang telah terjadi dalam hidupnya selama ini.

Katakanlah, secara terlihatnya, tubuh Halilintar hanyalah seusia remaja 14 tahun, karena memang selama ini ia berpikir seperti itu.


Tetapi setelah ingatan-ingatan itu muncul, Halilintar sadar, ia bahkan 'lebih' tua dari umurnya yang sekarang.

Bagaimana tidak?

Memori masa lalunya masih terekam di otaknya. Dimana ia menghabiskan waktu 15 tahun hidupnya di Planet GogoBugi sebagai alien, kemudian satu tahun dalam keadaan koma, dan 14 tahun kemudian sebagai manusia seperti sekarang.

Terhitung tiga puluh tahun ia hidup, dan tentu saja, selama itu Halilintar melewati berbagai hal dalam hidupnya. Ah, sekarang bahkan pikirannya mulai bercabang ke mana-mana, dilengkapi berbagai pertanyaan yang membuat kepalanya serasa ingin meledak.

Apa yang terjadi dengan GogoBugi sekarang ya?

Kaizo... Apa dia menyadari jika aku adalah sahabatnya?

Apa setelah menyerahkan kuasa elemental padaku di gua itu, ibu masih hidup?

Dimana ibu sekarang?

Kakak pertama... Aku menyerap kuasanya waktu itu. Apa dia masih hidup?

Kak Boy, kenapa bisa dia hidup didalam pikiranku? Dan kenapa sekarang aku tidak bisa berbicara dengannya lagi?

Saat ingatannya sampai pada Boboiboy, Halilintar teringat kejadian sebelum ia memasuki kamarnya.

Halilintar tidak tahu apa yang terjadi, tapi ketika pembicaraannya dengan Boboiboy selesai, ia tiba-tiba melihat keadaan disekelilingnya gelap dan kesadarannya seakan di rebut paksa.

Entah berapa lama ia dalam kegelapan, tapi saat ia kembali dapat melihat, dirinya telah berada di ruang tamu rumahnya, membuat ia mengernyit bingung.

Apa tadi ia tidur dan berjalan dalam tidurnya? Melindur? Sejak kapan ia melakukan kegiatan bodoh itu saat tidur?

"Boboiboy? Kau tidak ap__ Halilintar?"

Kalimat itu adalah kalimat pertama yang terdengar olehnya, membuat Halilintar menolehkan pandangan dan melihat dua pria yang sebenarnya tidak ingin ia temui.

"Ayah? Paman... Brew?"

Keduanya terdiam, terlihat seperti mencerna sesuatu. Apa mereka melihatnya sedang berjalan sambil tidur? Oh, itu memalukan!

Sampai 10 menit berlangsung, Halilintar melihat keduanya hanya terdiam kaku sembari menatapnya, mungkin bingung ingin bicara apa?

why??? (END)Where stories live. Discover now