Part 32

1.1K 98 1
                                    

Lebih baik tersindir ketika diingatkan, dari pada tidak merasakan apa-apa ketika diingatkan

_______________•••••_______________

Sebulan setelah Salsha resmi menjadi sarjana, Salsha bekerja diperusahaan milik keluarga Keisya menjadi seorang sekretaris kakak Keisya. Sedangkan Keisya? Setelah wisuda ia dipercaya untuk mengurus kantor cabang Papa yang lain.

Lama tak ada kabar, Meyra dan Zikri mengabari Salsha bahwa mereka akan melangsungkan pernikahan setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Ya, akhirnya keluarga mereka termasuk Meyra dan Zidane sepakat untuk melanjutkan kuliah terlebih dahulu untuk masa depan yang lebih baik. Acara pernikahannya akan dilaksanakan dihari Senin besok. Salsha pun sangat terkejut saat ditelepon Meyra kemarin.

*flashback on*

"Pokoknya kamu harus dateng ca!" ucap seseorang dibalik telpon

"kamu gila apa Mey ngasih tau aku dadakan gini!" ucap salsha kesal. Pasalnya selama ini Meyra dan Zikri selalu merahasiakan kapan mereka akan melangsungkan pernikahan. Padahal ingin sekali Salsha membantu persiapan pernikahan mereka.

"Ya maaf Ca,, ini Zikri yang minta. Dia bilang dia gak mau ngeganggu kamu yang kemarin- kemarin sibuk skripsi, sidang, lalu wisuda. Apalagi sekarang kamu udah kerja."

"Ya tapi kan tetep aja meyra ini tuh dadakan banget. Kamu nikah beberapa hari lagi loh."

"Maaf ya Ca aku gak maksud bikin kamu kaya gini."

"Kamu tau kan aku ini sudah bekerja, jadi otomatis aku harus izin dulu sama atasanku."

"Yaudah kamu tinggal izin aja."

"Masalahnya gak segampang itu Mey, bos aku ini terbilang cowok yang dingin, dia juga gak gampang ngasih izin karyawan nya gitu aja."

"Yaa...kamu pokoknya harus usahain dateng ya, eh ralat deng. Wajib dateng! Masa kamu tega sih gak dateng ke pernikahan sahabat kamu sendiri."

"Iyaa Meyra cantik, aku pasti bakal usahain banget kok."

"Nice..okedeh kalo gitu aku tutup telponnya ya. Assalamualaikum."

"waalaikimussalam warahmatullah."

'tut..tut...tut..'

*flashback off*

"Duhh gimana nih buat izin sama pak Alby." batin Salsha.

Tak mau memikirkan lebih lama, Salsha merebahkan badannya dikasur. Setelah bekerja, slSalsha memutuskan untuk mengontrak rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor. Alasannya karena ia tidak mau terlambat ke kantor.

Masalah ia harus izin kepada Alby, akan ia pikirkan besok. Sekarang ia sudah terlelap dalam mimpinya.

•••

Keesokan harinya setibanya dikantor, ia langsung disambut baik oleh para karyawan dan karyawati yang ada di kantor tersebut.

'pagi mbak Salsha'
'pagi mbak'
'pagi buk'
'selamat pagi ibu Salsha'

Begitulah sapaan hangat para karyawan dan karyawati setiap pagi nya. Kemudian Salsha pun melangkahkan kakinya menuju lift, ia segera menekan angka 5, yang itu artinya ruang kerja Salsha berada dilantai 5 gedung perkantoran ini.

Sesampainya di meja kerja, Salsha menatap ke arah ruangan Alby. Namun sepertinya bos nya itu belum datang. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda kemarin.

Cinta Dalam Ikhlas (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now