part 5

3.6K 178 1
                                    

•••Happy Reading•••

__________•••••__________

Awas aja kalo ayah dateng, aku aduin ke ayah.

"Caca udah sarapannya bun, caca pamit ya." Salsha pamit sambil mencium punggung tangan bunda.

"Eh..abangmu yang tampan ini kan belum selesai sarapan. Memangnya kamu mau berangkat sama siapa?." tanya Bang devan sinis

"Biasa aja kali bang mukanya gausah digalak galakin gitu." cibir Salsha

"Iya emang nya kamu mau berangkat pake apa?" tanya bunda

"Taxi online" jawabnya singkat.

"Enggak ah, bunda nggak akan ngizinin kamu naik taxi, udah kamu tunggu abangmu aja." perintah bunda.

"Tapi bun---" belum selesai Salsha berbicara bunda sudah pergi kedapur meninggalkan Bang devan dan dirinya.

"Dengerin tuh apa kata bunda. Tunggu abang selesai sarapan dulu."

"Makanya cepetan kelarin." ucap Salsha ketus dengan tatapan tajam dengan penuh kekesalan.

"Galak amat sih kamu dek, nanti nggak laku lok." ejek devan

"BANG!!"

"Iya iya nih udah kok sarapannya. Ayo kita berangkat." ajak Bang devan dengan menggandeng tangan Salsha.

"Bang nggak usah kaya gini bisa gak sih, kita tuh mau masuk mobil bukan mau nyebrang."

"Kamu tuh ya udah gede banyak protesnya." ujar Bang devan dengan melepaskan gandengannya.

"Bun kita pamit ya Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." jawab bunda dari arah dapur.

Diperjalanan menuju sekolah. Devan dan Salsha saling diam tidak ada pembicaraan di dalam mobil. Hanya keheningan yang terjadi. Hingga mobil yang dikendarai Devan telah sampai didepan gerbang sekolah Salsha.

"Bang aku berangkat dulu ya Assalamualaikum". Pamit Salsha sambil mencium punggung tangan Devan. Lalu di balas dengan senyuman oleh Devan.

"Iya dek, yang bener ya belajarnya. Waalaikumsalam." jawab Devan dengan mengusap pucuk kepala Salsha.

"Aduuuuuhhhh sibling goals banget sih kalian." ucap seorang perempuan yang tak lain adalah Meyra.

"Hahaha bisa aja." jawab devan.

"Aku jadi pengen punya kakak cowok deh." ucap Meyra iri

"Tuh aku kasih aja bang devan buat kamu, dia itu orang nya nyebelin." celetuk Salsha

"Apaansi dek emang nya abang barang apa maen di kasih kasih aja." Protes Devan

Salsha dan Meyra hanya terkekeh mendengar perkataan Devan yang terdengar sangat menggelikan.

"Tenang Mey, kalo kamu mau kamu nggak perlu jadiin abang kakak kamu kok, cukup jadiin abang suami kamu aja." goda Devan.

"Iiiih abang genit banget sih. Inget umur oyy, bilangin ayah loh." Ucap Salsha dengan menjitak kepala Devan

"Aw.. Sakit dek, kamu kasar banget sih jadi cewek." rintih Devan

"Biarin wlee." ejek Salsha sambil memeletkan lidahnya.

Melihat pertengkaran kakak beradik itu yang sangat menggemaskan membuat Meya iri, pasalnya ia merupakan anak tunggal. Jadi wajar kalau dirinya sangat kesepian.

Cinta Dalam Ikhlas (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang