part 16

2.2K 146 7
                                    

Setiap situasi buruk akan memiliki sesuatu yang positif. Bahkan sebuah jam mati pun menunjukkan waktu yang tepat dua kali sehari. Tetap positif dalam menjalani hidup. Allah tahu apa yang terbaik untukmu.

_______________•••••_______________

Tak terasa jam pelajaran terakhir pun selesai. Semua murid bergegas pulang. Tak terkecuali Salsha yang masih menunggu jemputan ditemani dengan sahabatnya Meyra.

"Ca, bang devan masih lama gak sih?" tanya Meyra

"Gak tau mey, biasanya sih gak pernah telat jemput. Kamu kalo mau duluan pulang, duluan aja nggak papa kok." ucap Salsha

"Beneran nggak papa?" tanya meyra memastikan

"Iyaih nggak papa Mey." jawab salsha

"Yaudah aku duluan ya, kamu hati hati awas ada culik hahahahahaah...Assalamualaikum" pamit Meyra diselingi dengan candaan

"Haahaha...waalaikumsalam warahmatullah." balas Salsha dengan ikut tertawa

Ketika Salsha sedang menunggu jemputan. Zidane  yang hendak pulang pun tak sengaja melihat Salsha yang masih menunggu di halte, entah dapat dorongan dari mana Zidane pun menghampiri Salsha. Hal itu langsung saja membuat hati Salsha berdegup kencang.

"Assalamualaikum Sal." sapa Zidane

"Ehh..wa-waalaikumsalam warahmatullah." jawab Salsha gugup

"Kamu kok masih disini, belum dijemput?." tanya Zidane

"Iyaa nih abangku belum jemput." jawab Salsha

"Kamu udah telpon abang kamu?" tanya Zidane lagi.

"Udah kok, cuma nggak diangkat. Masih sibuk dikantornya kali."

"Hmmm gimana kalau saya anter kamu pulang, udah sore juga bahaya kalau kamu sendirian disini." ucap Zidane menawarkan.

Salsha terkejut, "Hah?! Nganterin saya pulang?"

"Iya, gimana mau nggak?"tanya zidane

"Tapi gak merepotkan?" tanya Salsha balik

"Enggak kok santai aja. Yaudah naik."

"I-iya." sahut Salsha

Zidane pun akhirnya mengantarkan Salsha pulang. Diperjalanan tak ada satu kata pun yang terucap dari bibir mereka. Mereka sama sama berusaha menetralkan hati mereka masing masing. Ini pertama kalinya Salsha diantar pulang oleh yang bukan makhrom nya.

"Sal, gimana kalau kita makan dulu sebentar. Perut saya gak bisa diajak kompromi nih." ucap Zidane mengajak Salsha

"Hmm..boleh deh tapi yang deket-deket sini aja."

"Iya, nanti didepan ada yang jual sate. Kita makan disitu aja ya, gapapa kan?" tanya Zidane

"Iya gapapa kok." balas Salsha

Tak terasa kini mereka berdua sudah berada di kedai sate yang berada dipinggir jalan. Ternyata kedai ini tidak begitu jauh dari kediaman Salsha.

"Mang, sate ayam nya dua porsi ya. Gak pake pedes semua." ucap Zidane memesan

"Muhun a, ditunggu ya." balas penjual sate.

"Ini kedai sate langganan saya. Setiap pulang sekolah pasti saya selalu mampir ke kedai ini. Sate nya enak banget soalnya." ucap Zidane memecah keheningan

"Ini tempat langganan kamu? Sama siapa kamu sering makan disini? Tanya Salsha yang entah dapat dorongan dari mana ia bisa bertanya seperti itu.

"Sendiri. Kamu orang pertama yang saya ajak makan disini." jawab Zidane

Cinta Dalam Ikhlas (SUDAH TERBIT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum