"Semua pasti berat bagimu." Xu Liu mengusap bekas luka di punggung Mu Ge, ada sedikit penyesalan dihatinya.

"Ini juga berat untukmu. Aku tau bahwa Kaisar menekanmu dan memaksamu untuk memilih klan Mu sehingga kau terpaksa mengirim WeiShan pergi."

Xu Liu teringat kematian Ibu mertuanya, penyesalan dimatanya menjadi lebih dalam. "Maaf Wangye..aku tidak bisa melindungi Ibu."

Mu Ge mengeratkan pelukannya pada tubuh Xu Liu yang semakin kurus sejak terakhir kali mereka bersama, sadar bahwa Xu Liu sangat tertekan sehingga kehilangan berat badannya. "Meski aku menyesali semua yang terjadi..ini sama sekali bukan salahmu. Kita sama-sama tidak berdaya. Tapi yakinlah..aku pasti akan membuatnya merasakan apa itu penyesalan." mata Mu Ge berisi kegelapan.

"Berjanjilah padaku..apapun yang terjadi kau harus mengutamakan keselamatanmu. Juga..cepat bawa aku keluar dari sini."

"En..aku janji."

Mereka dikejutkan dengan suara rengekan dari tempat tidur bayi. Xu Liu segera bangkit dan mengambil BeiBei dari tempat tidur. Namun ketika Ia berbalik dan hendak memperkenalkan putranya pada Mu Ge, pria itu telah pergi.

Dari luar Ia mendengar langkah-langkah kaki yang pelan dan suara kasim yang menyambut Kaisar. Tak lama pintu kamar Xu Liu di buka dan Jin XueMin masuk. Pria itu tampak terkejut melihat Xu Liu masih terjaga dan menggendong BeiBei dilengannya.

"Kau belum tidur?"

"Aku terbangun karena BeiBei merengek. Apa sesuatu terjadi Yang Mulia?"

Jin XueMin menggeleng. "Tidak. Hanya saja pengawal bayangan tidak sengaja melihat sosok asing masuk ke istana dan menghilang dengan cepat. Kau harus berhati-hati." Jin XueMin menghampiri Xu Liu dan menatapnya dengan khawatir.

"Ehmm..jangan khawatir. Bukankah Anda menempatkan banyak pengawal untuk menjagaku."

Jin XueMin menepuk pundak Xu Liu lembut. "Kau tidurlah."

"En." Xu Liu mengangguk dan ingin menempatkan kembali BeiBei di tempat tidur bayi, namun bayi itu terbangun lagi dan menolak untuk berpisah dengan ayahnya. Akhirnya Xu Liu membawa pria kecil itu dan memeluknya untuk tidur.

Setelah Jin XueMin memastikan bahwa Xu Liu aman, Ia pun pergi.

Setelah negosiasi, negara Barat setuju untuk pergi dari wilayah Great Ming dan membayar kompensasi atas kerusakan yang mereka sebabkan. Pasukan negara Barat di lucuti senjatanya dan harus pergi dalam kurun waktu satu bulan. Jenderal Besar Mu dari perbatasan utara telah menyelesaikan misinya, namun Kaisar melarangnya kembali sampai keadaan stabil.

Sementara keamanan negara baru kembali stabil di perbatasan utara, masyarakat mulai menghadapi krisis pangan yang diakibatkan gagal panen. Hal itu disebabkan wabah serangga yang menyerang tanah pertanian warga, ditambah tidak turun hujan selama lebih dari dua bulan. Sungai dan danau mengalami penurunan volume yang signifikan.

"Yang Mulia..Provinsi Zang, Wan, Shi, dan Nu kekurangan pasokan beras. Sedangkan lumbung padi di provinsi lain juga sudah menipis. Rakyat sudah mulai gelisah dan sebagian mulai bertransmigrasi untuk mencari sumber pangan." lapor salah satu menteri.

"Bagaimana dengan persediaan beras di Ibu Kota?" tanya Jin XueMin.

"Pasokan beras di Ibu Kota masih cukup untuk satu tahun. Namun mengingat kebutuhan akan beras yang tinggi dan kelangkaan di daerah lain, harga beras pasti akan sangat meningkat. Belum lagi warga yang bertransmigrasi untuk mencari sumber pangan, jika tidak ditangani dengan cepat Ibu Kota juga akan segera terpuruk."

"Bagaimana dengan pedagang Barat?"

"Mereka memiliki pasokan gandum dan mereka bersedia menyediakannya untuk kita. Subjek Anda akan bernegosiasi dengan mereka Yang Mulia." ucap menteri itu dengan bersemangat. Jelas jika proyek ini jatuh ke tangannya, maka Ia juga akan mendapatkan keuntungan.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now