35

100 10 0
                                    

"Florence, di sini!"

Flo berlari kecil ke arahku. Dia langsung duduk di bangku bersebelahan denganku.

"Menunggu lama?"

Aku menggeleng pelan.

Flo tersenyum kepadaku.

"Haaah.. udaranya segar sekali. Ya 'kan, Henry-oppa?"

Aku mengangguk.

"Kau.. habis menangis?"

"Eh? A-ani.. who's crying?"

"Matamu berair."

"Aku tidak menangis, aku habis menguap."

Aku mencoba tersenyum.

Flo menggenggam tanganku.

"Henry-oppa, kita sudah lama bersahabat. Kalau ada masalah yang membuatmu tidak enak hati, kau bisa menceritakannya padaku. Kau tahu aku tidak akan menceritakannya pada siapapun."

Aku membalas genggaman tangan Flo.

"Aku selalu menceritakan semuanya padamu, Flo. Tidak ada yang kututup-tutupi."

"Aku ingin menemanimu sebelum kau kembali ke masamu. Aku ingin, membuat memori yang indah bersama sahabatku ini. Memori yang tidak akan pernah bisa kau lupakan bersamaku."

"Aku akan selalu ingat semua yang pernah kita lalui, semua kenangan dan memori yang pernah kita buat."

Flo tersenyum.

"Jadi, ayo kita buat memori indah selama tiga bulan ini."

Aku mengangguk dan tersenyum.

"Nah, aku ingin tahu. Seperti apa zaman di tahun 2020? Pasti berlipat kali lebih canggih dan modern dibanding saat ini, iya 'kan?"

Aku mengangguk dan menceritakan apa yang aku rasakan di tahun 2020, mulai dari keadaannya, teknologinya, hingga masyarakatnya.

~~

"Wuoh.. aku jadi ingin tinggal di tahun 2020. Henry-oppa! Aku ada ide!"

"Ide apa itu?"

"Bisakah aku ikut bersamamu di tahun 2020? Kita minta Arthur untuk mengatur programnya."

Deg!

Aku memandangi Flo. Flo menatapku dengan matanya yang berbinar. Kedua tangannya menggenggam tangan kananku erat.

Aku mengelus puncak kepala Flo.

"Tidak bisa, Flo."

"Wae? Mengapa tidak bisa? Kau bilang Arthur yang memprogram mesin waktunya."

"Sekalipun Arthur yang memprogram mesin waktunya, kau tetap tidak bisa ikut bersamaku."

"Pasti bisa, Henry-oppa! Pasti bisa! Arthur bisa mereset programnya dan mengatur ulang programnya."

Aku menggeleng pelan.

"Tidak bisa."

"Kenapa? Kenapa tidak bisa?"

"Karena mesin itu sudah diprogram khusus hanya untukku. Hanya aku yang bisa kembali ke masaku, aku tidak bisa membawamu."

"Kau tahu aku tidak mau berpisah darimu! Aku tidak mau kehilanganmu! Oppa! Bawa aku juga!"

"Aku juga tidak ingin meninggalkanmu, aku ingin selalu bersamamu."

"Kalau begitu bawa aku juga ke masamu!"

Time TravellerTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon