3

582 35 2
                                    

Akhirnya, setelah melakukan ujian akhir dan tugas akhir, kami semua dinyatakan lulus dari Universitas kami. Dan saat ini, aku sedang bersiap-siap untuk melakukan upacara kelulusan. Hari ini adalah hari besar untukku, aku tidak boleh membuatnya sia-sia.

Intinya, aku harus tampil tampan di hari kelulusanku.

Kurapikan dasiku dan rambutku, serta memakai jubah wisuda beserta toganya.

"Henry, kau sudah siap, nak?"

"Nee, eomma..!"

Aku tersenyum melihat pantulan diriku di cermin.
Baiklah, ayo kita berangkat.

Aku memarkirkan mobilku di halaman parkir tepat di sebelah mobil Johan. Kubukakan pintu untuk ibu, ayahku, dan adikku Crystal.

"Ayah dan ibu duduk di sana, sudah disediakan kursi untuk kalian. Aku mau menemui teman-temanku."

Aku tersenyum dan menghampiri Noel, Johan, dan Arthur yang sedang memandangiku dengan senyumannya. Arthur merangkulku.

"Akhirnya, kita berempat lulus dari universitas ini.."

Aku menyunggingkan boxy smileku.

"Setelah sekian semester di sini, ini hari kelulusan kita."

Tampak gummy smile dari Johan. Aku baru kali ini Johan menyunggingkan senyum imutnya itu.

"Aku tidak akan melupakan kalian." ujar Noel.

"Oh! Aku ingat! Setelah ini, ada yang ingin kutunjukkan pada kalian! Setelah upacara kelulusan ini, menginaplah di rumahku! Akan ada pesta sederhana untuk kita berempat."

"Kau ingin menunjukkan apa?" tanyaku.

"Itu rahasia. Datang saja."

Upacara kelulusan dimulai. Semua wisudawan duduk di kursinya masing-masing.

"Kalian telah menempuh semester per semester di Universitas ini. Semoga kalian semakin sukses kedepannya. Tetaplah semangat dalam berjuang, semoga kalian selalu diberkati." kata dekan di fakultasku memberi sambutan untuk kami semua. Kami semua bertepuk tangan mengakhiri sambutan dekan kami yang singkat itu.

"Dan untuk ini, kami nyatakan kalian lulus dari Korea University. Selamat untuk kalian semua, dan sukses selalu."

Kami semua bersorak, dan melemparkan toga yang kami pakai.

Aku menghampiri ayah ibuku dengan membawa surat penghargaan yang kudapat.

"Selamat, Henry. Ayah bangga padamu.." ucap appa sambil memelukku, kubalas pelukkan ayahku sambil menepuk pelan punggungnya.

"Gomawo, appa."

~~

"Kau mau kemana, nak?"

"Aku mau menginap di rumah Arthur."

"Menginap?"

"Iya, pesta kecil kelulusan."
Aku tersenyum.
Bukan pesta juga sebenarnya, hanya mau melihat rahasia Arthur.

"Makanlah dulu, ibu sudah menyiapkan makan siang untukmu."

Aku menghela napas pelan, dan duduk di kursi makanku.

"Ibu memasak makanan pedas juga?"

"Adikmu suka makanan pedas. Ada makanan yang tidak pedas, ibu tahu kau tidak suka makanan pedas, nak."

Aku mengambil piring dan menu makan siangku. Aku tidak suka makanan pedas, aku tidak suka lidahku terbakar.

Satu suapan masuk kedalam mulutku.

Time TravellerWo Geschichten leben. Entdecke jetzt