30. Silver Flame

860 96 4
                                    

(Puerto Rico)

"Déjame salir, ahora! (Keluarkan saya, sekarang!)" seru Bianca dari dalam kamar tamu di penthouse milik Ashton Raines.

Setelah pasca tragedi pembunuhan Alejandro dan penyekapan oleh Ximena, Bianca ditawan di dalam penthouse Raines dengan beberapa penjaga yang menjaga pintu kamarnya. Jendelanya pun dipalang agar ia tak bisa kabur kemana-mana.

Ponsel Bianca beserta perlengkapan lainnya sudah diamankan. Meski Bianca harus mengakui bahwa kamar suite tempat dirinya ditawan bisa dibilang cukup nyaman.

Terdapat televisi pipih dengan internet khusus dan aplikasi streaming film, kasur yang empuk beserta bantal yang banyak dan selimut yang hangat, kamar mandi dengan bath tub, lemari pakaian yang penuh dengan baju-baju dari brand tersohor, pelayan yang setiap hari menawarkan jasa untuk pijit, spa, maupun makanan a la koki restoran.

Tempat yang sangat bagus untuk liburan! Tetapi, tetap saja menyebalkan dengan keadaan yang selalu diawasi dua puluh empat jam. Setiap pergerakan Bianca akan selalu diawasi oleh para penjaga di depan pintu. Jika Bianca ingin mendapat layanan rileksasi yang ditawarkan, pasti akan diawasi oleh penjaga yang wanita.

Kini, wanita itu sedang mengamati ruangan tempatnya terkurung sejak seminggu yang lalu. Di cat dengan warna putih gading, atap yang berwarna putih juga, tetapi lebih pucat. Tak ada celah maupun tempat untuk bisa lolos dari "penjara" ini.

Di tangan nona Mills sudah ada sebuah benda setinggi kelingking dan selebar ibu jari. Bentuknya persegi panjang. Puji syukur Ashton tidak memasang kamera di kamar mandi, jadi ia bisa lebih leluasa beraktifitas di sana.

Sebelum melakukan aksinya, Bianca memastikan bahwa kamar mandi benar-benar steril. Tidak ada kamera tersembunyi. Bisa saja Ashton berbohong, berkata bahwa tidak ada kamera, tetapi memasang kamera tersembunyi.

Bianca menyentuh permukaan cermin. Aman rupanya. Segera, ia memasang benda yang tadi ia genggam di bagian pinggir dari cermin tersebut. Hologram menyatu dengan cermin, hingga Bianca bisa tetap memberi klu bagi tim yang ada di Paris untuk menemukannya.

Sangat sulit bagi Bianca untuk melakukan hal ini dari kemarin. Selalu saja ada gangguan saat akan melakukan ini. Namun, khusus hari ini, Bianca menegaskan bahwa dia akan berendam dan ingin privasi tentunya. Tidak etis bagi para penjaga, pria maupun wanita, memantaunya saat mandi.

"Ah! Mereka sedang terpencar," keluh Bianca, memandangi posisi Rose dan Lisa yang tak bersama.

Ia menggigit bibir bawahnya. Cukup membingungkan baginya untuk menghubungi dua wanita itu dalam satu waktu. Sistemnya hanya akan bekerja bila Rose dan Lisa sedang bersama.

Bianca menutup layar hologramnya, mengembalikan benda itu ke dalam kantung bajunya. Dia cukup bimbang. Ashton maupun Ximena tak pernah melukainya. Ximena benci dengannya, tentu. Tapi, tak pernah sekalipun gadis itu menyiksanya, atau lebih tepatnya, Ashton tak pernah membiarkan wanita itu melakukannya.

Larangan yang Ashton berikan padanya hanyalah untuk keluar kamar dan tidak diperbolehkan memiliki gadget, sisanya? Ia bisa menikmati waktunya bersantai di penthouse yang bisa dibilang besar ini.

"Apa ini film laga romantis? Aku ditawan seperti gadis utama saja!" ujar Bianca, melipat tangannya.

Tepat setelah itu, suara derap kaki yang ditimbulkan oleh sepatu pantopel terdengar. Bianca tahu betul siapa yang akan datang.

"Memikirkan siasat untuk kabur, nona Mills?" tanya Ashton begitu memasuki kamar Bianca. Bianca hanya membalas godaan itu dengan memutar bola matanya.

Señor - Lizkook ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя