9. Mai Tai

3.3K 278 9
                                    

(Oahu, 7:20)

"Kamar kosong! Tidak ada kabar! Jet ski hilang! Kalian bisa mati!" omel Ae-Young, ia berdecak sebal.

Lisa dan Jungkook sedang duduk di sofa, menatap Ae-Young yang raut wajahnya sudah mirip singa betina yang akan menerkam mangsanya. Song-Ook yang melihatnya saja hanya bisa diam.

"Terutama kau, nona Lisa! Aku benar-benar tidak percaya kau berani-beraninya tidak mengabariku! Selama dua puluh dua tahun kau hidup, kau tidak pernah membangkang seperti ini! Aku tidak percaya ini!" marah Ae-Young, bahkan Lisa sampai menangis.

Tragisnya, Jungkook tidak bisa berdiri dan melawan balik kata-kata Ae-Young. Wanita itu sudah seperti figur ibu bagi Lisa, tidak heran jika ia semarah ini karena Lisa tidak mengabarinya.

"Aku tidak apa-apa jika kalian berdua menyelinap pergi tanpa kami! Aku sangat tidak apa-apa! Tetapi biasanya kau mengabariku terlebih dahulu, bahkan jika ingin pergi dengan tuan Jeon, kau selalu mengabariku terlebih dahulu, nona Lisa. Aku takut akan terjadi apa-apa padamu, jika kau mengabariku, setidaknya aku bisa memastikan kau membawa senjata untuk perlindungan diri," papar Ae-Young, matanya mulai berair.

Song-Ook pun mengusap pundak Ae-Young. Dari matanya, terlihat Ae-Young yang begitu takut akan kehilangan Lisa, wanita paruh baya itu menangis dengan ketulusan di wajahnya. Jika sudah seperti ini, Lisa dan Jungkook semakin merasa bersalah.

"Kalian sudah dengar 'kan apa yang dikatakan oleh nona Cha? Sekarang, pikirkan perbuatan kalian."

Song-Ook dan Ae-Young bagaikan figur orang tua bagi kedua anak itu. Tidak heran mengapa Jungkook dan Lisa terlihat sangat bersalah.

Song-Ook membawa Ae-Young ke ruangan lain, meninggalkan Lisa yang menangis keras dan Jungkook yang menunduk, bahkan meneteskan satu hingga dua air mata.

"A-Aku s-sudah b-bilang bukan? A-Aku khawatir hal s-seperti ini akan t-terjadi," isak Lisa, menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

Jungkook menarik Lisa ke dalam pelukannya, membiarkan gadis itu membasahkan kausnya dengan air mata yang berderai deras. Penyesalan bertubi-tubi menimpa keduanya, bukan dramatis, tetapi memang kedua asisten itu semalaman tidak tidur karena kepergian tak berkabar mereka.

<...>

(Ae-Young dan Lisa)

Tok! Tok! Tok!

"Ya, masuk."

Lisa menarik kenop pintu, menampilkan wajahnya yang sembab, bahkan napasnya belum normal, masih tersendat-sendat. Ae-Young bahkan tidak meliriknya.

Gadis itu mendekat, lalu berlutut. Ia mengusap-usap tangannya, tangisnya pun pecah kembali.

"Nona Cha, m-maafkan aku n-nona. A-Aku yang salah karena tidak m-mengabarimu, maafkan aku, nona, maafkan aku." Lisa menunduk, tangisnya meledak kemana-mana.

Suara tangis Lisa mampu membuat Ae-Young luluh, biar bagaimanapun juga, Lisa sudah seperti anak baginya, ia tidak bisa berlama-lama mendiaminya. Ae-Young pun mendekati Lisa dan ikut berlutut, lalu memeluk gadis itu.

"Tolong jangan lakukan itu lagi ya, nona. Aku sangat khawatir, kau adalah satu-satunya gadis kecil yang aku punya," ujar Ae-Young.

Lisa mengangguk, mengenggelamkan wajahnya pada bahu Ae-Young.

(Jungkook dan Song-Ook)

Señor - Lizkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang