23. Fever

1.3K 163 9
                                    

(Salle de design, Paris)

Hari fashion show diselenggarakan pun telah tiba. Rose sangat bersemangat hari ini, bahkan repot-repot menjemput Lisa agar lebih cepat untuk mereka berangkat ke Salle de design, tempat para perancang dunia berkumpul untuk menyuguhkan rancangan mereka.

"Lihat! Lihat! Ada Anne Le Franc! Catwalk modelnya dengan anjing chihuahua sangatlah ikonik!" pekik Rose pada Lisa, Auree, dan Bianca.

"Hei, lihat ke sana. Ada Stephanie Zui. Ingat kimono untuk summer collection nya tahun lalu? Ah, sangat cantik!" bahas Lisa.

"King Olholm juga! Tas kulit ular berwarna toska dan kuning yang ia rancang sudah habis di butik manapun!" bisik Auree pada ketiga yang lainnya.

"Ladies, kita harus segera berbaur dengan semuanya. Ayo," ajak Bianca.

Keempatnya mulai menyusuri ruangan yang penuh dengan supermodel dan desainer kelas atas lainnya. Mata Lisa menangkap ibunya yang sedang berbincang dengan desainer Kohl Cervei, syukurlah Carmine tidak melihat Lisa.

"Aku sudah menanyakan pada penyelenggara. Dua jam lagi fashion show akan dimulai. Lebih baik Lisa dan Auree mulai menata rambut dan make up di ruangan yang sudah diberikan pada kita. Angela sudah menunggu di sana." Bianca mengomandoi prosedur.

Keempatnya masuk ke dalam ruangan tempat Angela, make up artist yang sudah menjadi langganan Rose, menunggu.

"Madame," sapa Angela.

"Angela." Rose menyapa balik.

Lisa dan Auree segera menempati meja rias. Angela dan asistennya mulai menyapu brush make up di wajah keduanya.

Sebelum datang, Rose sudah memberitahu Lisa dan Auree untuk menata rambut dan memakai dress pertama mereka dari rumah, agar saat sampai di Salle de design mereka tinggal touch up saja.

"Berarti Sea dan Phoenixtress akan dipakai untuk sesi kedua kalian, ya?" simpul Bianca.

"Ya. Menurutku dress itu spesial sekali, tak salah jika menghadirkannya untuk sesi terakhir," tanggap Lisa.

Setelah satu jam berdandan, panitia memberitahu Bianca untuk mempersiapkan para model agar menunggu di belakang panggung.

Bianca dan Rose duduk di kursi penonton baris depan. Kursi yang disediakan khusus untuk para desainer, asisten, dan investor.

Saat keduanya sedang menempati kursi masing-masing, Bianca mencuil lengan Rose.

"Hah? Apa?" tanya Rose yang terkejut karena dipanggil oleh Bianca.

Wanita dengan surai cokelat tua itu menaikkan alis kanannya, matanya juga melirik ke arah seseorang. Saat Rose menoleh...

"J-Jungkook? Dan tuan Oh?" tanya Rose, ia mengguncang-guncangkan bahu Bianca.

"Aku sudah peringatkan kalian dari kemarin, bukan? Ah! Aku tahu hal seperti ini pasti akan terjadi." Bianca menutupi kepalanya dengan syal dan memakai kacamata hitam.

"Seriously? Kau membawa ini semua karena tahu hal ini akan terjadi?"

"Tentu saja! Jika mereka sampai melihatku di saat aku sedang tidak bersama kau maupun Lisa atau Auree, tamat riwayatku!"

Bianca menelan salivanya. Ia harus berusaha rileks meski tahu betul kedua pria itu datang ke acara fashion ini hanya untuk mencarinya. Jika saja Cherlyn tidak memberi kabar, pasti sekarang ia sedang dipaksa untuk memberi informasi dan sebagainya.

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now