27. Hold On

991 147 13
                                    

Semenjak kejadian empat malam yang lalu, Rose tidak bisa tidur. Bekerja menjadi tidak fokus, makan tak teratur, bahkan menangis hingga tisu di tempat sampah sudah menggunung.

Jimin dan Lisa jadi khawatir melihat kondisi Rose. Jungkook belum juga siuman, entah dia koma atau memang belum mau menyapa dunia. Kini semuanya kacau balau. Dukungan dari semua orang sudah datang, tetapi tak ada gunanya bagi Rose maupun Jungkook.

"Babe, eat a bit. Memikirkan Bianca juga butuh tenaga, bukan?" Jimin menyodorkan sesendok sereal di depan mulut Rose.

"Lebih baik aku mati bersama Bianca jika seperti ini caraku dipisahkan dengannya," lirih Rose, lemah.

"GET UP! BERDIRI SEKARANG!"

Lisa meledak. Ia tak suka keputus asaan sahabatnya. Ia menarik tubuh Rose yang lemah. Jimin tidak bisa apa-apa jika Lisa sudah jengkel bercampur khawatir seperti ini.

"Lihat aku!" Lisa mengarahkan wajah Rose agar menatap maniknya yang memicing dengan tajam.

Mata Rose yang sudah lelah menangis itu bertemu dengan mata lemah milik Lisa.

"Kau akan makan dan bangkit untuk Bianca, oke? Dia dalam bahaya sekarang, aku dan yang lainnya juga sedang berperang sekuat tenaga melawan rasa lelah dan sedih yang ada di dalam batin agar bisa berfungsi dengan sempurna dalam melaksanakan penyelamatan Bianca. Begitupun kau! Kau jangan menyerah pada duka! Jangan biarkan kepahlawanan Bianca sia-sia!

Bianca sedang berusaha bertahan hidup untuk kita! Dia pasti juga sangat takut, tapi melawannya agar bisa kembali ke sini, bersama kita. Jadi tolong ya, Oje. Tolong kuat untuknya."

Rose menarik napas panjang. Benar apa yang Lisa sampaikan padanya. Dia tidak boleh menyerah dengan mudah. Jimin mencoba untuk menyuapinya dengan sereal yang sama, tapi kali ini, mulutnya terbuka.

"Aku akan kembali ke rumah sakit, ya? Jangan menangisi Bianca lagi. Lebih baik, kau bantu Jimin dan Taehyung dalam merencanakan strategi penyerangan markas Raines di Madrid, ya?" pesan Lisa.

"Thank you, Lisa. Seperti biasanya, kau ada," kata Rose, berusaha tersenyum. Lisa membalasnya dengan senyum tipis dan anggukan, sebelum akhirnya berlalu untuk segera berada di samping Jungkook.

Yang Lisa ketahui, setelah berlalu dirinya, Rose meminta maaf kepada Jimin karena telah memberi beban pikiran pada lelaki Park itu.

<...>

(Hôpital de première priorité, France)

Giliran Lisa yang menjaga Jungkook. Song-Ook pulang ke mansion Jeon untuk mandi dan berganti pakaian, lalu menyusul Jimin dan Taehyung ke Jardin du Park untuk membantu.

"Bianca disandera oleh Ashton, Kook. Kau tahu itu?" tanya Lisa. Tentunya Jungkook tidak menjawabnya.

"Coba saja aku tahu kalau kau sedang sering sakit seperti ini, pasti kemarin aku tidak akan menghilang. Setidaknya aku harus melihatmu sembuh dulu." Lisa menempelkan punggung tangan Jungkook pada pipinya.

Tak lama, ponsel Lisa bergetar. Lisa tak melepas tangan Jungkook, tangan kirinya tetap mengenggam tangan lemahnya. Sementara itu, tangan kanannya meraih ponsel dalam saku.

"Halo?"

"Aku sedang di rumah Auree. Kami sudah menemukan keberadaan ibumu."

Tersentak, Lisa berdiri dari tempatnya duduk.

"D-Di mana keberadaannya sekarang?" terdengar getar pada suara sang gadis Manoban. Hatinya mencelos begitu mendengar bahwa ibunya disebut oleh Rose.

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now