29. Reconnecting

1K 143 7
                                    

Bulan sudah menyapa daratan. Bulan biru yang sama seperti saat kedua insan ini dipertemukan. Dia kembali. Bola cantik yang merefleksikan cahaya matahari di luar angkasa itu kembali lagi.

Lisa berbaring di samping lelaki yang kini sedang memainkan jari-jari tangannya. Sudah bisa dihitung berapa jam Lisa bercerita tentang kejadian-kejadian yang Jungkook lewatkan saat ia dirawat di rumah sakit.

"Intinya, sekarang Bianca sedang ditahan oleh Ashton. Aku harap dia baik-baik saja di sana," kata nona Manoban yang kini sedang dicium punggung tangannya oleh Jungkook.

"Aku yakin mereka tak akan menyakitinya. Bianca adalah aset berharga bagi mereka saat ini, sudah pasti kita akan datang untuk menyelamatkannya. Jadi, mereka harus sangat hati-hati dalam menyanderanya," jelas Jungkook. Hidungnya menggesek lengan Lisa. "Percayalah padaku."

"Jadi tuan mafia sedang menceritakan pengalaman pribadi sekarang?"

"Ya, ini pengalaman pribadiku. Aku tahu betul tentang ini, jadi tolong jangan risau, ya?"

Lisa beranjak dari tempatnya berbaring, tepatnya lengan Jungkook yang ia jadikan bantal bagi kepalanya. Matanya menatap manik gelap Jungkook.

"Sudah berapa banyak orang yang kau bunuh?" entah apa yang melewati otak Lisa, hingga ia menanyakan hal itu pada pria di hadapannya.

Kini, Jungkook ikut beranjak. Ia menatap kesempurnaan wajah wanita di hadapannya. Tangannya mengelus pipi sang nona, kemudian menyelipkan rambutnya di belakang telinga.

"Banyak. Aku mulai membunuh dari aku delapan belas. Tidak kusukai, aku sangat benci keadaan di mana aku harus membunuh orang-orang tak berotak itu, tapi harus aku lakukan agar mereka tak lagi menipu dan merendahkan orang lain." Mendengar alasan Jungkook, dia terenyuh. Tanpa ia sadari, senyum mengembang di bibirnya.

"Aku tahu kita bukan manusia yang suci dari dosa. Meski begitu, aku hanya ingin kau tidak membunuh orang sebagai sarana olahraga," pesan sang hawa yang berponi, yang kini sedang mengenggam tangan Jungkook dan mengelus punggungnya dengan ibu jari.

Tuan Jeon tersenyum tipis. Lalu, menangkup wajah Lisa dengan kedua tangannya, dan mencium dahinya selama beberapa detik. Lisa menutup mata, menikmati desir yang mengalir di sekujur tubuhnya.

Terasa sudah begitu lama mereka tidak bertukar kasih seperti ini, sejak pertengkaran mereka tentunya. Sejak banyak hal gila yang mulai menghantam mereka.

Ponsel Jungkook berbunyi. Nama Taehyung terpampang di layar. Lewat tatapan, Lisa sudah paham bahwa dia sedang meminta izin untuk mengangkat telepon, jadi Lisa membalas tatapan itu dengan anggukan yang artinya "boleh".

"Halo?"

Jungkook berdiri dan berjalan ke balkon. Ia ingin informasi yang Taehyung sampaikan tidak terdengar oleh Lisa. Takut informasi itu memang ditujukan hanya untuknya.

"Kau sudah melihat berita?"

"Melihat berita? Memang ada apa?"

"Cek saja- Ah! Sudahlah! Ashton mengumumkan pertunangannya dengan Leta Gritte,"

"Leta Gritte? Si iblis betina?"

"Ya! Leta yang itu!"

"Bukankah bagus kalau dia bertunangan dengan sesama iblis? Mereka bisa membangun kerajaan besar di neraka, Hahaha!" ejek Jungkook dengan puas.

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now