24. Two Sides of a Card

1.4K 176 9
                                    

(Salle de Design, France, Present time)

Bianca kembali bergabung dengan Rose dan Auree yang sedang minum koktail bersama Angela. Melihat Bianca yang tergesa-gesa, Rose meletakkan minumannya.

"Ada apa, Bee? Lisa bilang apa?" tanya Rose, menghampiri Bianca.

"Jungkook panas tinggi, kini Lisa dan tuan Oh sedang melarikan Jungkook ke rumah sakit terdekat." Bianca menyampaikan keadaannya pada Rose.

Rose berpikir sejenak. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang.

"Aku sudah mengabari Jimin soal keadaannya. Sekarang, kita fokus pada Carmine Manoban terlebih dahulu. Urusan soal Jungkook biarlah Lisa dan tuan Oh yang mengurusnya," komando Rose dengan suara yang dikecilkan.

"Aye, capt!" balas Auree dan Bianca.

Meja mereka berjarak empat meja jauhnya dengan tempat berkumpulnya Carmine dengan para desainer lainnya. Angela sudah diperintahkan untuk mengawasi percakapan yang ada di ruang rias, sementara ketiga gadis lainnya mengintai Carmine dari meja mereka.

"Kemungkinan Bengal Jewel di amankan olehnya di rumahnya, entah ia membawanya ke Paris atau tidak," terka Rose.

"Apa yang akan dilakukan olehnya sekarang?" tanya Auree, melipat tangannya dengan tangan kanan yang masih memegang gelas champagne.

Ditengah-tengah pemantauan, terlihat Carmine berbisik pada salah seorang panitia acara. Mereka yang menyadari hal itu pun segera melirik satu sama lain.

"On it!" seru Bianca, ia menyelinap dengan cepat, mengikuti panitia acara itu.

Pria itu pergi ke lorong dengan secarik kertas di tangannya. Ia tak sadar akan kehadiran Bianca yang mengikutinya. Tentu saja ia tak tersadar! Lisa meminjamkan sepatu anti-suara miliknya pada Bianca, antisipasi saat-saat seperti ini.

Bianca mengikuti pria itu hingga keluar dari gedung melewati pintu utama. Bagaimanapun caranya, ia harus tau arah perginya pria itu.

Wanita dengan surai gelap itu melemparkan sebuah kaleng minuman pada bahu pria yang ia ikuti.

"Hei!" seru panitia acara itu.

Saat panitia acara itu menghadap ke arah belakang, Bianca dengan gesit berpindah posisi ke belakang pria itu.

Bianca menempelkan sebuah magnet kecil di mantel targetnya. Dan saat sang target kembali menoleh ke arah depan untuk melanjutkan perjalanannya, Bianca sudah tidak ada.

Setelah posisi pria itu sudah agak jauh, Bianca berlari masuk ke dalam gedung dan masuk ke dalam ruangan acara. Rose dan Auree yang menunggunya pun merubah raut wajah mereka yang awalnya khawatir menjadi bahagia.

"Bagaimana? Apa kau berhasil?" tanya Auree.

"Tentu saja! Lihat ini." Bianca menunjukkan layar ponselnya yang kini bisa mendeteksi keberadaan panitia acara itu.

"Bagaimana dengan bubuk stroberi nya?" tanya Rose pada Auree.

"Berhasil juga! Secara setelah pencarian yang panjang dan beberapa kolega, aku tahu kalau Carmine sangat menyukai wine merah. Aku membayar pelayan agar menyajikan wine dengan bubuk stroberi pada Carmine Manoban," jelas Auree.

"Fantastic! Kalian sangat bisa diandalkan," pekik Rose, cukup keras untuk bisa didengar oleh Auree dan Bianca saja.

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now