31. The Other Side

Start from the beginning
                                    

"Ah... eum, mungkin gim sepak bola saja, supaya bisa main bersama." Gim liga bola klasik yang menjadi pilihan paling sederhana jika beberapa lelaki berkumpul di suatu tempat.

Taehyung yang melihat Jimin dan Jungkook bermain hanya bisa terkekeh saja, terutama saat Jungkook sudah mulai kompetitif dan Jimin yang sering menggunakan alasan bahwa ia lebih tua dari Jungkook sebagai alasan agar si termuda itu mengalah.

Kadang orang sering dibuat heran oleh Jungkook yang tidak memanggil Taehyung atau Jimin dengan sebutan hyung seperti pada Jin dan Yoongi. Mungkin ini pengaruh kedekatan mereka yang jauh lebih kompak dibanding dengan kakak-kakak mereka yang umurnya sudah jauh lebih tua.

"Aku ini kakakmu! Adik harus mengalah pada kakak!"

"Persetan dengan umur, aku jauh lebih dewasa secara mental dibanding dirimu!"

Begitulah misuh-misuh yang keluar dari mulut keduanya saat sedang bermain gim. Anehnya, Yoongi masih tenang dengan tidurnya dan tidak terganggu sama sekali! Seakan-akan telinganya ditutup oleh malaikat agar tidak mendengar suara apapun dan merasakan apapun selain ketenangan.

"Kalian berdua ini seperti masih anak sekolah saja, aku taruhan seribu dolar kalau sampai babak ini selesai, kalian masih akan berkelahi," kata Taehyung, menceletuk dari belakang sofa.

"Dua ribu lima ratus dolar kalau aku diam dan hanya Jimin yang ribut," tantang Jungkook.

"Tiga ribu dolar kalau aku bisa diam!" seru Jimin tak mau kalah.

"Deal." Taehyung mengunci tawaran Jimin, ia yakin sekali bahwa dirinya akan menang tiga ribu dolar begitu babak ini selesai.

<...>

(Puerto Rico)

Semenjak kejadian kemarin sore, ia jadi memerhatikan gerak-gerik Ashton dan juga Jared, yang baru ia sadari keberadaannya. Ashton tidak berbohong, Jared benar-benar ada!

Rambutnya panjang hingga menutup leher, lebih sering hadir dengan man bun. Wajahnya sama persis seperti Ashton, tetapi pada leher, tepatnya di bawah telinga kanan, terdapat sebuah tanda lahir berupa dua tahi lalat kecil yang sebaris.

Sementara untuk Ashton? Rambutnya selalu dipotong clean cut. Lebih tinggi dari Jared, perawakannya pun jauh lebih tenang. Jika Bianca berdiri di depannya, pasti wajah Bianca hanya mencapai dadanya.

Wanita itu tidak mengeluh saat berusaha membedakan keduanya. Cukup mudah karena kepribadian Bianca yang observatif itu sangat membantu.

Beberapa hal yang bisa Bianca simpulkan tentang mereka: Jared adalah saudara yang semena-mena dan manja, dia akan berjalan dan berkeliling seakan dunia itu miliknya. Ashton adalah saudara yang jauh lebih dewasa, dia lebih mementingkan bisnis dan keluarga dibanding apapun, tak jarang Bianca mendapati Ashton sedang menelpon ibunya hanya untuk memastikan bahwa wanita kuat itu baik-baik saja.

"Kau sibuk hari ini?" tanya Bianca begitu melihat Ashton menutup telepon.

"Pagi ini, ya, aku sibuk. Tapi semua pekerjaanku sudah selesai dan aku punya waktu luang hingga esok hari dimulai," jawab Ashton. Wajahnya ramah sekali, begitu pikir Bianca.

Bianca mengangguk-anggukan kepalanya, tanda ia mengerti akan apa yang Ashton bilang tadi. Wanita itu bingung harus mengobrolkan tentang apa. Konteksnya ia sedang disandera dan diculik saat ini, tetapi malah diberi fasilitas yang lengkap seakan sedang liburan.

Señor - Lizkook ✔️Where stories live. Discover now