[15] KELUARGA GEORGA

83 25 3
                                    

Peluklah aku dalam gelap mu, jika itu bisa menenangkan sedikit dari kerisauan itu. Aku memang tidak pantas, namun biarkan aku membalas nya dengan caraku sendiri.
.
.

HAPPY READING

SYAILA STORY'

"Assalamualaikum, tante"

Riana terdiam melihat siapa yang berdiri sekarang didepan nya. Aku pun terkejut, aku melupakan sesuatu yang sangat penting. Riana pasti akan salah paham dengan hal ini.

"Saya Feli, teman nya Syaila" ucap Feli lalu mengulurkan tangan kanan nya.

Riana tak menggubris perkataan Feli, Riana menatap Feli dengan tatapan tidak suka. Bagaimana tidak? Keluarga Georgia adalah musuh bebuyutan keluarga Diandra. Mereka pasti terkejut jika tau putri mereka berteman baik.

"Bunda, jangan salah pengertian. Kami berteman baik bun"

Riana tertawa pelan, lalu menunjuk Feli, "kamu tau kan dia anak siapa?"

"Keluarga nya memang jahat Bun, tapi tidak dengan Feli!"

Jelas kedatangan Feli memperkeruh suasana. Riana tampak sangat emosi sekali. "Kamu harus nya memfilter dulu mau teman sama siapa nak"

Aku tak terima Riana menyudutkan Feli seperti ini, "Bunda tidak tau Syaila itu dibenci satu sekolah!"

"Bunda fikir, Syaila punya banyak teman? Tidak, bahkan guru pun jijik liat Syaila bun. Feli yang tulus berteman dengan Syaila, ga liat Syaila anak siapa"

"Kamu udah buta ya gara-gara dia" jawab Riana.

"Bun, jangan bawa masalah keluarga ke hubungan pertemanan Syaila."

"Kalau ayah tau, kamu tau betapa murka nya ayah kamu" ucap Riana lalu meninggalkan ruangan.

Feli menatap ku. Mata nya sudah tak terbendung lagi. Aku segera beranjak dari bangkar ku, namun Feli lebih dahulu memeluk ku erat. Ku dengar pelan Isak tangis nya.

Sedikit cerita. Awalnya keluarga Georga dan keluarga ku adalah rekan bisnis. Itu berjalan lama sekali, sebab keluarga Georga lah yang memperkenalkan Usaha Joy yang masih kecil ke pangsa pasar induk.

Saat itu Joy mengenal Didi, ayah Feli dengan baik, mereka menjalin kontrak kerjasama antara Keluarga ku dengan keluarga Georga. Namun ketika Joy sedang naik daun, ada yang berusaha membakar pabrik Furniture milik Joy yang ada di Tanggerang. Namun di gagalkan oleh Joy karna tak sengaja memukul pagar keamanan.

Setelah penyelidikan, dapat lah bukti bahwa orang (pelaku) yang merencanakan kebakaran itu memberi tau bahwa ia disuruh oleh Didi untuk membakar pabrik Joy.

Didi membantah tuduhan itu, ia tak pernah menyuruh seseorang untuk melakukan hal sekeji itu. Namun polisi memiliki bukti yang kuat, dan akhirnya keluarga Georga dan Diandra memutuskan hubungan kontrak dan juga hubungan kekeluargaan.

Itu sebab nya Riana marah sekali, karna masalah kelam itu.


"Harusnya gue tau diri Sya" ucap Feli.

"Fel!, Jangan gini ah"

"Gue tau keluarga gue memang jahat, tega sama keluarga Lo, tapi itu gak bener!"

"Gue percaya, Lo baik Fel. Ga kayak yang lain"

Feli tersenyum dan mengambil nampan 'sayur pait' ku.

"Ini ga dimakan?"

"Yakali Lo sok bego anjir" ucap ku ngejek.

"Emang ini apa?, Gue makan gapapa kali ya?"

Aku mengangguk dan menahan tawa ketika Feli memakan sayur itu.

"Pait gitu si, tapi enak ini mah" ungkap nya.

"Lidah Lo salah apa gimana?"

"Yaudin, gue kayak nya gabisa lama" deh."

Aku menatap Feli sendu. "Lo mau balik?"

"Demi kebaikan kita" jawab nya.

"Ati-ati ya"


Lalu Feli meninggal kan ruangan ini, menyisakan aku sendiri menunggu Riana, dari tadi aku juga belum melihat Joy.


Perkataan Riana masih membuat teka teki di kepala ku. Masalah apa? Keluarga ku juga baik-baik saja sekarang, apa yang harus di cemaskan?.  Atau ada yang berusaha di sembunyikan oleh Riana dan Joy dari ku?



Riana POV.


Aku keluar dari ruangan sesak itu, aku muak melihat wajah tak bersalah anak Didi. Kejadian beberapa tahun silam itu masih membekas di kepala ku. Juga masalah yang menimpa Joy hari ini, itu adalah rencana busuk Didi untuk menghancurkan keluarga kami!. Aku tak habis pikir, bisa-bisa kami akan hidup dalam kemiskinan!.


Aku menuju lobby, aku menunggu Joy disana. Aku akan membicarakan hal ini lebih serius dengan suami ku.

Aku berdiri tepat di pintu masuk, dan kulihat mobil suami ku berhenti aku langsung berlari menuju arah suami ku sekarang.

"Mas, anak Didi berteman dengan Syaila!"

Joy tampak kaget, ia tau persis apa rencana busuk Didi selama ini.

"Darimana kamu tau?!" Tanya Joy marah.

"Tadi dia membesuk Syaila Mas, dia pasti punya niat jahat!, Aku yakin itu!"

"Jika saja Syaila tau yang sebenarnya, dia mungkin tidak ingin berteman dengan gadis itu, gadis yang merenggut semua kekayaan dan gemilangan harta kita!" Ucap ku.

"Iya aku tau Riana, kondisi Syaila masih belum stabil, kita harus ambil jalan tengah!"

Posisi ini sangat lah rumit, seluruh aset rumah disita, seluruh harta atas nama perusahaan Diandra akan jatuh tempo seminggu dari sekarang. Aku mencemaskan hal itu, ketika Syaila sudah membaik, dia akan tau bahwa keluarga nya akan bangkrut dalam hitungan hari. Dan itu disebabkan oleh keluarga Feli.

"Kita harus ambil jalan tengah apa mas?!" Tanya ku kepada Joy.

"Jaga jarak dengan anak Didi itu,kita tidak tau apa maksud gadis itu berteman dengan Syaila"

"Tapi Syaila membela gadis itu Mas.."

"Kita lihat sejauh mana licik permainan Didi!"


















Tanpa ada yang tau, ada yang mendengar percakapan suami dan istri itu. Gadis itu menggepalkan tangan nya, ia merasa bahwa semua ini sudah direncanakan, dan ia tidak terima keluarga nya dihina seperti ini.



*****

~To be continued














Syaila [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang