[11]TARGET

98 30 13
                                    

Untuk kau yang kurindukan di sana, terimakasih. Berkat dirimu, aku menjadi serapuh kaca hari ini:)
.
.
HAPPY READING
SYAILA STORY'









"Kalian ngapain disini?, dan ini siapa?"





Itu adalah suara Buk Rola. Kenapa sih dimana-mana ada dia, ga di kantin, di toilet, kadang kalo lagi ngedate di taman ketemu juga sama beliau. Buk Rola pake jutsu kali mungkin ya?


"Eh ibu, anu bu in-ini..." jawab Feli terbata-bata.


"Siapa dia?!" tegas Buk Rola.

Aku mencari akal, dan terbesit satu ide paling konyol yang pernah terlintas di otak ku yang goblok ini.





"Kakak nya Feli bu"






Feli menatap ku, dia terlihat sangat terkejut sekali. Aku mengedipkan mata ku pertanda kalau semua sudah aku rencanakan dan Feli langsung mengerti lalu mengatakan, "IYA BU, INI KA TYSA KAKAK NYA FELI"



Buk Rola langsung memeluk ku. Aku terkejut, kenapa Buk Rola memeluk ku?

"Kamu makin geulis aja Tysa" ucap Buk Rola.

"Ibu apakabar?" tanya ku basa-basi.


"Ibu gabaik, semenjak kamu lulus dan banyak murid baru. Kelakuan nya makin gada akhlak. Beda sama angkatan kamu" jawab Buk Rola menjelaskan.



"Apalagi itu tuh, si Syaila. Tiap hari bikin ibuk pusing aja, naik darah ibu gara-gara dia. Ada ya murid senakal dia" jawab Buk Rola dengan nada mengejek.




Feli tertawa kecil, dan aku melirik nya sambil memberi isyarat untuk diam. Tega sekali Buk Rola mengejek ku didepan ku sendiri. Untung beliau guru, kalo orang lain behh udah ku siram ni muka.




"Hehe, iya bu"



"Kakak saya mau pulang lagi bu hehe, map ya bu" ucap Feli.


"Kamu kerja apa sekarang sih? Sibuk amat kelihatan nya" terdengar tawa dari Buk Rola.


"Bisnis kue bu" bohong ku.


"YA ALLAH YA RABB, PADAHAL DULU NILAI MEMASAK KAMU AJA MASIH REMEDI, SEKARANG MALAH BISNIS KUE" teriak Buk Rola.



Aku menelan ludah, Buk Rola harus pergi, atau rencana kami gagal total.


"Saya pamit duluan bu" ucap ku lalu menyalimi tangan nya.



Aku menuju motor ku dan pergi dari daerah sekolah, aku berhenti di barber shop untuk berjaga-jaga. Ketika keadaan sudah aman aku akan menjalankan misi ku yang masih tertunda.







2 pesan belum dibaca



Feli

Buk Rola udah cabut.

Lo dimana?




Aku langsung menggas motor ku dan menghampiri Feli. Rencana kami tidak boleh gagal. Kami harus bergegas, karna sebentar lagi Jessie akan ke toilet untuk mengganti baju olahraga nya.



"Cepetan, kita harus tepat waktu!"






Aku berlari bersama Feli di lorong sekolah. Kaki ku lelah, karna tidak terbiasa berlari secepat ini, nafas ku juga sesak. Namun aku menguatkan diri. Dan tak lama kemudian, target kita sudah tampak. Kami segera menuju ke lorong madding, disana kami akan membuka kedok busuk IBLIS ini.



"Sya, lo nanti berdiri disini, ingat kata-kata gue " perintah Feli kepadaku.



Aku menuruti perintah nya. Lalu Feli pergi menuju ruang BK, kami akan melibatkan Buk Rola dalam misi ini.

Jessie berjalan kearah ku, dia seperti sedang mengintograsi ku. Julid, Jessie sangat lah julid. Dan ini saat nya aku menjalan kan misi ku.









Jessie POV.



"Gue mau orange flot Bi Ayu cepetan!" perintah ku kepada Riki.


"Iya sayang iyaa"


Riki membeli orange flot itu, dan aku melihat Feli berlari dengan seseorang dengan style yang bagus. Siapa itu?



"Perasaan gue ga enak anjing" batin ku.




"Ini, orange flot nya Jes" ucap Riki memberikan satu botol orange flot itu.

"Yok, gue gerah pake baju ini"


Aku berjalan menuju kelas ku. Namun di lorong madding, aku melihat wanita yang tadi berlari dengan Feli, aku menatap wanita itu dan anehnya wanita itu balik menatap ku. Aku merasa pernah melihat bola mata hitam itu, tapi dimana?




Aku berjalan dan sampai akhirnya wanita yang daritadi menatap ku itu tidak sengaja menumpahkan cairan bewarna merah ke baju dan wajah ku.




"ANJING, APA MAKSUD LO?!?"













Syaila POV.



Aku memegang plastic berisi tinta bewarna merah ini di dalam saku ku. Aku harus menunggu ketika jarak kami sangat dekat, dan aku melempar plastic berisi tinta itu ke Jessie. GOL! Tinta itu mengenai pakaian dan tentu wajah jelek nya juga ikut menjadi korban.




"ANJING, APA MAKSUD LO?!"

Aku berakting kikuk dan meminta maaf kepada Jessie, "Maaf kak, aku ga sengaja"

Jessie terlihat murka, ia menumpahkan orange flot yang belum diminum nya itu ke pakaian ku.


"GUE GASUKA YA ADA ORANG YANG BERANI MALUIN GUE!" bentak Jessie.

Riki berusaha menenangkan pacar nya itu dengan memegang pundak Jessie, namun Jessie tetaplah Jessie. Jika murka, ia akan mengahabisi siapa pun yang berani melawan nya.


"KURANG AJAR!!" teriak ku.


"KENAPA LO? GASUKA SAMA ORANGE FLOT NYA? ATAU GUE TAMBAHIN AJA KALI?" ucap Jessie dengan nada miring.


"LO NGEJEBAK GUE IYE KAN?" Ucap ku langsung tho the point.



Jessie terdiam sebentar. Ia seperti memikirkan sesuatu. Aku melepas penyamaran ku dan tertawa.


"Selain licik, lo goblok juga ternyata" caci ku.



"KENAPA? IRI LO SAMA GUE?!" ucap Jessie.


"LO SENGAJA KAN NARUH UANG ITU DI JALAN, DAN ITU UANG KAS KELA YANG LU AMBIL, IYA KAN?!"


Jessie terdiam kaku. Aku menahan tawa di dalam hati sambil berkata, "Skakmat!"




"JANGAN NGADI-NGADI LO ANJING!" Ucap Feli yang sedang berada dibelakang Jessie.


"GUE TAU SEMUA RENCANA BUSUK LO!, LO KENAPA KAYAK GINI HAH JES?"


Aku terdiam, aku melihat raut muka Jessie berubah ketika mengetahui sahabat karib nya bersekongkol dengan musuh nya. Jessie mengusap air mata nya.













"Lo gak pernah tau apa yang gue rasain seminggu ini Fel" ucap Jessie lirih.









*****



~To be continued

Nah loh, itu Jessie drama lagi apa gimana?:v
Eh iya, yok mampir ke cerita pertama aku yang judul nya FRIEND ZONE
Salam hangat dari Ranny:)😗

Syaila [Completed]Where stories live. Discover now