[14] RAHASIA AYAH

92 24 3
                                    


Pergilah, aku tak ingin kau berlama-lama dengan ku, semoga kau temukan kebahagiaan lain yang jauh lebih sempurna dariku:)
.
.

HAPLY READING

SYAILA STORY'

“Apa kita harus memberitahu rahasia ini ke Syaila?”







Joy hanya diam, suami ku pasti sangat khawatir, ditambah lagi dengan kondisi Syaila yang masih belum stabil. Aku tau apa konsekuensi nya, namun bagaimana pun ini lah takdir.



" Jangan beritahu dahulu, kita tidak ingin Syaila tambah menderita, biarlah masalah ini aku yg ngurus Riana." Jawab Joy.


"Baiklah, cepat lah pulang"



Aku mematikan sambungan telepon itu, aku mendengar suara sayup Syaila memanggil ku. Aku lantas menuju bangkar nya dan mencoba menenangkan kondisi Syaila. Ia pasti sangat syok dengan kejadian ini.





" Iya sayang, bunda ada disini.."





Syaila POV.









Aku membuka mata, rasanya sangat silau sekali. Kepala ku juga masih pusing, aku melihat di tangan ku terdapat infus, juga ruangan ini, ini jelas bukan kamar ku. Aku melihat Riana sedang berbicara dengan seseorang di sambungan telepon. Aku mencoba memanggil namanya sayup





"Bundah.."









Riana berlari menuju ke arah ku. Beliau tampak sangat mengkhawatirkan ku. Aku meminta maaf kepada nya, sebab pasti karna aku lah beliau jadi sekhawatir ini.


"Maafin Syaila Bundah" ucap ku pelan.



Riana mengecup kening datar ku, lalu berkata "bunda yang harus nya meminta maaf, karna kecerobohan bunda kamu menjadi seperti ini."



Aku mengingat kejadian itu, disaat semua orang mengelilingi ku dan juga kecelakaan yang menimpa ku beberapa jam lalu.



"Harusnya bunda ga bikin acara ini, bunda lengah, kamu belum bisa bawa motor,namun karna bunda kamu terpaksa membawa nya." Ucap Riana lirih.



"Syaila yang salah, harusnya Syaila telfon ayah. Syaila minta maaf karena udah mengkhawatirkan bunda dan ayah"




"Yasudah, kamu makan dulu ya,"



Aku mengangguk pelan menuruti. Rasanya ada yang hilang, aku tidak melihat IPhone ku. Aku harus mengabarkan Feli kalau aku kecelakaan. Bagaimana pun keadaan nya, kami adalah sahabat mulai hari ini.





"Bunda, IPhone Syaila mana?" Tanya ku
pelan.




Riana mengaruk saku celana nya, dan mengeluarkan IPhone bercassing Unicorn itu.


Syaila [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang