Bab 67

3.7K 139 22
                                    

Rani berjalan menyusuri kordinor rumah sakit semenjak kejadian di mana perusahan ibu nya terbakar, ibu nya di rawat di rumah sakit karena kekurangan cairan ibu nya sangat dipresi dan enggan untuk di ajak makan. Bahkan Rani selalu membujuk ibunya itu, membawa makanan kedalam kamar sang ibu dan ke esokan hari nya makanan itu selalu utuh. Saat Rani hendak ke ruang perawatan ibu nya ia tidak sengaja melihat Dave. Rani membuntuti Dave.

Saat Dave masuk ke dalam ruang perawatan Reea, Rani mengintip nya dari kaca jendela ia bisa melihat Reea sedang terduduk di atas ranjang dengan selang infus yang terpasang di tangannya.

Rani bisa melihat Dave begitu menyanyagi Reea terlihat dari sikap Dave yang penuh kasih sayang dan perhatian kepada Reea. Rani merasakan sesak yang luar biasa saat kejadian tadi siang berkelibat di benaknya. Ia merasa sesak melihat adik yang ia cintai menangis karena ulah nya, tapi bagaimana pun juga ia tidak pernah meminta kepada Tuhan untuk masalah yang menimpa nya saat ini.

Bayi ini, adalah darah daging Kenzio Rani tidak mau bayi nya tumbuh tanpa seorang ayah jadi ia akan melakukan apapun agar Kenzio mau bertanggung jawab kepada nya dan juga bayi yang ada di perut Rani.  Karena tidak ingin keberadaan nya di ketahui oleh Reea dan juga Dave. Rani pun memutuskan untuk pergi dari sana, ia berjalan dengan sedikit lesu keruang perawatan ibu nya yang tak jauh dari kamar inap Reea.

Rani membuka pintu ruangan itu kemudian ia masuk dan menutup pintu nya kembali,  dia tersenyum kepada Leon dan juga Marisa yang berada di sana, pasangan suami istri itu tengah duduk di sopa yang berada di ruang perawatan sang ibu. "Bagaimana keadaan mommy, Paman?"

"Kondisi mommy mu sudah membaik Ran, kata dokter besok sudah boleh pulang"

"Syukurlah aku sangat senang mendengar nya"

"Iya sayang kami juga senang, polisi juga mengatakan perusahan yang terbakar itu karena hubungan arus listrik yang konsleting"

"Lalu bagaimana dengan security yang berada di lokasi"

"Entahlah kondisi Ratno saat ini tidak mengingat apapun, Ran"

Rani menghela nafas lelah ia merasakan lelah yang sangat luar biasa.

"Kami pulang dulu Ran, kasihan Amberly terlalu lama di tinggal"

"Iya paman, Tante. Trimkasih sudah menjaga mommy dan sampai kan salam ku untuk Amber"

"Tentu sayang, kami pergi dulu" ucap Marisa kepada Rani, Marisa memeluk Rani dengan penuh kasih sayang, sedangkan Leon menepuk puncak kepala Rani dengan lembut.

"Iya.."

########

"Bagaimana keadaanmu Hem" tanya Dave kepada Reea, Dave menarik kursi yang di dekat ranjang kemudian ia pun duduk

"Aku sudah merasa lebih baik Kak" Jawab Reea ia tersenyum kepada Dave

"Kakak darimana?" Tanya Reea

"Kakak dari apaterman " jawab Dave berbohong

"Oohh bagaimana apa grandpa tau?"

"Tahu dia sangat senang akan mempunyai cicit"

"Benarkah?"

Dave mengangguk sebagai jawaban nya " Kamu ingin sesuatu?" Tanya Dave

"Ya aku ingin bubur ayam kampung"  jawab Reea dengan malu -malu

"Baiklah akan Kakak belikan, kamu tunggu di sini dengan Sameer"

"Hemm Trmksh Kak"

"Apapun akan Kakak lakukan untuk kamu sayang" Dave mencubit pipi Reea dengan gemas setelah itu ia pun keluar dari ruang perawatan Reea.

AndreeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang