Bab 46

3.2K 90 1
                                    

Ken masih menyelesaikan pekerjaan nya itu. Ia sesekali melirik ke arah Reea yang sedang asik memainkan game di layar ponsel nya. Ken juga menikmati ekpresi wajah Reea yang terkadang merenggut kesal, bergumam tidak jelas dan itu membuat Ken gemas melihat nya.  Tak berapa lama pekerjaan Kenzio pun telah selesai, Ken menutup laptop nya dan beranjak berdiri dari duduknya.

Ken menghampiri Reea yang duduk di sopa. Reea sama sekali tak menghiraukan Ken. Ia masih sibuk dengan game nya itu. Pintu ruang kerja Ken di ketuk dari luar dan masuk lah Chika dengan membawa kantung plastik. "Ini pesanannya, Ken"

"Trmksh Ka, kau sudah makan?" Tanya Ken kepada sepupu nya itu. Sontak saja membuat Reea menghentikan permainan nya.

Uuhh perhatian sekali dia batin Reea kesal

"Sudah Ken. Kalau begitu aku keluar. Hai Ree"

Reea yang di sapa oleh Chika pun tersenyum.

"Ya.. Jangan lupa laporaan buat besok pagi ya"

"Beres Sir" Balas Chika sambil memberikan jempol nya kepada Kenzio.

Setelah kepergian Chika, Reea pun berubah kesal.

"Apa -apa tadi kamu perhatian sekali pada nya" Tanya Reea dengan sinis.

Ken yang mendengar Reea bicara seperti itu terkekeh geli, lalu mencium bibir Reea

"Jangan cium aku!"

"Kenapa? Bukan nya kamu suka aku cium hemm"

"Iiihh tidak mau lagi"

"Yasudah kalau begitu aku cium Chika saja" Goda Kenzio dan alhasil Ken mendapat pukulan dari Reea

"Ken awas saja kalau kamu melakukan itu"

Ken tertawa lalu mencubit pipi Reea dengan gemas " Babe.. Aku tidak akan melakukan itu pada wanita lain. Apa lagi sama Chika dia itu sepupuku?"

"Apa? Sepupu" Ucap Reea dan saat itu juga Reea mengumpati dirinya karena sudah bertindak memalukan tadi

"Iya Babe.. Sudah kita makan dulu, nanti makanan nya keburu dingin"

"Maaf aku tidak tahu"

"Iya tidak apa -apa Babe. Aku senang kamu cemburu padaku" ucap Ken membuat Reea malu seketika.

Ken menyerahkan makanan kesukaan Reea kepada kekasih nya itu. Reea mengambil nya dan mengucapkan terimakasih.

"Makan nanti kamu sakit"

"Iya Ken.."

Ken sudah selesai makan begitu juga dengan Reea. Reea membereskan bekas makanan mereka. Setelah itu Ia pun duduk di samping Ken yang sedang terlihat sibuk dengan ponsel nya. Reea bersandar di dada bidang Ken. Ia juga bisa mendengar detak jantung Ken yang berdetak dengan kencang. Ken mengusap rambut Reea dengan sayang. Ia sangat senang kekasih nya itu bermanja -manja kepadanya.

Sore harinya mereka pulang ke mansion namun seblum itu mereka mampir lebih dulu ke supermarket untuk membeli kebutuhan Rumah, dan juga kebutuhan Reea. Ken membawa kantong pelastik dengan sedikit kesusahan.

"Tuan,Non.."Sapa salah satu maid yang bekerja di sana

"Tolong bawakan ini kedapur, San dan jangan lupa menaruh nya di kulkas" Kata Kenzio menyerahkan kantung pelastik yang berisi sayuran, buah dan yang lain nya

"Baik Tuan" Jawab Sina mengambil kantung pelastik itu dari tangan Kenzio " Saya permisi kebelakang"  Kata Sina lagi.

"Tunggu Sina? Tolong buatkan kami makan malam ya"

"Baik Tuan.."

"Iya.. Trmksh Sina" Kata Kenzio dengan lembut. Sina wanita paruh baya itu tersenyum sebagai jawabaan nya. Sina berjalan ke arah dapur dengan membawa belajaan. Setelah kepergian Sina, Kenzio mengajak Reea untuk ke kamar nya dan beristrirahat.

Liam memasuki ruang perawataan Rani, pria tampan itu membawa sebuah parcel yang berisikan buah -buah an segar. Marisa dan juga Lyli sudah pulang di suruh Rani. Karena Rani tidak tega melihat Lyli kelelahan. Dengan berat hati Marisa pun pulang toh sebentar lagi akan ada sang ibu untuk menemani nya.

"Hai..."Sapa Liam saat melihat Rani yang duduk bersandar di ranjang nya.
Rani pun menatap Liam, ia tersenyum manis kepada Liam

"Hai kamu datang?"

"Tentu aku datang. Bagaimana kabarmu" Tanya Liam, Liam menarik kursi yang ada di dekat ranjang Rani lalu pria itu duduk

"Kabarku lumayan baik Liam, kamu tahu darimana aku ada disini?"

"Dari satpam rumahmu kemarin aku kesana untuk menemuimu"

"Benarkah"

"Hmm iya Ra. Dimana yang lain?"

"Mom masih di jalan mungkin sebentar lagi datang?"

"Oohh.."  jawab Liam.

Keduanya pun mengobrol dengan sesekali bercanda Rani terlihat begitu nyaman saat bersama dengan Liam bahkan gadis cantik itu sesekali mencubit pipi Liam karena gemas.

Maaf pendek...😊😊

AndreeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang