Bab 66

2.7K 127 19
                                    

"Kau puas sekarang hah! Kau puas melihat hubungan ku dengan Reea hancur"  Teriak Ken di depan wajah Rani.  Ken mencekal lengan Rani dengan sangat erat membuat Rani meringis karena sakit

"Maafkan aku.  Tapi aku hanya ingin kamh tanggung jawab,  bagaimana pun juga anak ini darah dagingmu"

"Tanggung jawab?  Bahkan dulu saat kau menemui ku di kantor kamu bilang tidak akan pernah meminta pertanggung jawaban dariku.  Tapi sekarang" Ken melepaskan cekelaan nya ia tertawa hambar

"Kamu malah datang dan memintaku untuk tanggung jawab.  Dengar! Sampai kapan pun aku tidak mau,  gugur kan saja bayi itu"

Rani mendekat kearah Kenzio ia menampar pria itu dengan keras membuat Ken terpelanting ke sisi kanan.  Bagi Rani,  Ken adalah pria yang sangat berengsek dan juga kejam bagaimana bisa menyuruh nya untuk menggugurkan bayi ini,  sampai kapan pun Rani tidak akan pernah menggugur kan nya.

"Kamu adalah pria berengsek yang pernah aku temui "

" Terserah,  keluar dari ruanganku"

Rani kesal ia pun akhirnya keluar dari ruangan kerja Kenzio,  ia menghapus air mata nya dengan kasar.  Setelah kepergian Rani. Kenzio membanting leptop dengan sangat kencang hingga laptop itu hancur merasa tak puas dengan itu ia pun melemparkan apa pun yang ada di meja kerja nya. Ken merasa marah kepada diri nya sendiri andaikan saja ia jujur kepada Reea dari awal mungkin semua nya tidak akan seperti ini. Kini ia binggung harus melakukan apa? Haruskah ia bertanggung jawab kepada Rani bagaimana pun juga janin itu adalah darah daging nya sendiri.

Lalu bagaimana dengan Reea, Ken tidak ingin kehilangan Reea gadis yang ia cintai selama ini. Tidak sampai kapan pun ia tidak akan pernah melepaskan Reea begitu saja. Reea adalah miliknya. Milik seorang Kenzio Abimanyu.

######

Di dalam ruang perawatan rumah sakit gadis itu terbaring dengan lemah, Dave yang berada di samping adik nya begitu setia menemani Reea berada di rumah sakit. Setelah Reea pergi dari kantor Kenzio. Tubuh nya tiba - tiba lemas kepala nya pusing hingga membuat Reea jatuh pingsan di atas trotoar. Untung saja ada Dave yang kebetulan lewat kantor Kenzio dan menemukan Reea yang pingsan.

Mata gadis itu perlahan lahan terbuka ia menggerang saat merasakan pusing di kepala nya " Kamu harus istirahat Vale?" Kata Dave dengan suara lembut dan penuh kasih sayang

"Kak Dave, aku ada dimana?" Tanya Reea

"Kamu di rumah sakit tadi Kakak menemukan kamu pingsan di jalan"

"Oohh..."

"Iya dan untung nya kandungan kamu tidak apa -apa. Kenapa kamu tidak bilang sama Kakak, kalau kamu sedang hamil"

"Aku hamil.."

"Iya kamu hamil, Kakak akan beritahu Kenzio dan menyuruh nya untuk cepat menikahi kamu?"

"Jangan beritahu Kenzio. Kak " Ucap Reea dengan tatapan memohon

"Kenapa? Ken kan ayah nya dia berhak tau sayang"

"Biarkan saja dia tidak tahu kalau aku sedang hamil Kak. Ken harus bertanggung jawab dengan Kak Rani?"

"Maksud kamu"

Tiba -tiba saja Reea menangis terisak Dave mendekati Reea ia memeluk tubuh sang adik dan mengusap kepala nya dengan sayang " Ada apa Vale"

"Kak Rani hamil dan ia mengandung anak dari Kenzio. Kak"

"Berengsek beraninya dia melakukan ini kepada adikku?" Geram Dave. Mata pria itu berkilat marah

"Jangan beritahu Kenzio, aku akan ikut bersama Kakak dan juga grandpa. Aku bisa membesarkan bayiku sendiri Kak. Aku mohon bawa aku pergi dari sini"

AndreeaWhere stories live. Discover now