Part 61 - Mie Ayam

50 3 4
                                    

Rindu membuat seseorang ingin melakukan apapun untuk bisa terobati.
Hal bodoh yang pernah dilakukan oleh Fira saat merindu.

...

Jam istirahat bukannya makan dikantin, Fira malah berjalan sendiri ke arah ruang musik.

Fira masuk ke ruang musik dan memutari semua alat musik yang ada di ruangan dari gitar yang disenderkan di tembok, mik, piano hingga drum.

Fira terhenti saat berdiri dihadapan drum dan menatap drum itu, ia tersadar langsung menengok ke arah pintu karena merasa ada seseorang.

Fira berjalan ke pintu dan melihat Riko sudah berjalan jauh.

"Ri..-"

"Ngapain gue manggil dia" gumam Fira menggantung teriakannya saat mau manggilnya

"Sepi banget rasanya, kenapa gue merasa ada yang hilang, dan kenapa gue malah ke ruang musik!" ucap Fira pelan

"Mungkin karena udah lama gue ga latihan musik kali ya!"

Kemudian Fira berjalan kembali ingin pindah tempat untuk menyendiri.

Fira sekarang berada di taman sekolah, ia duduk dikursi panjang, dan menatap ke lapangan basket melihat para pria yang sedang bermain basket.

"Sudah dibilang Fir, walaupun lo jarang berteman sama cowok, tapi lo jangan kegeeran sekalinya ada cowok yang deketin lo, lo itu di benci para cowok karena sikap cueknya, jangan kebaperan Fir, jangan berharap sama seseorang, dan akhirnya sakit sendirian"  oceh Fira pelan

"Lo harus sadar diri Fir, lo harus kuat, lo harus cepat move on, ini terakhir kalinya lo kebaperan sama cowok, lo harus terbiasa, jangan malu-maluin diri sendiri"

Fira menarik nafas panjang dan membuang pelan agar lebih tenang, setelah itu Fira tak sengaja menoleh ke arah lain.

"Itu bukannya kak Hildan, sama Diana! Mereka sedang apa" lirih Fira melihat mereka dari jauh

Hildan dan Diana duduk berdampingan, Fira terus memperhatikan dari kejauhan.

Fira menganga melihat tangan Hildan memgang tangan Diana, mereka seperti mengucapkan sesuatu yang serius.

"Kenapa kak Hildan pegang-pegang tangan Diana, apa mereka ada sesuatu"

Fira perlahan mendekati mereka ingin menguping pembicaraan mereka, Fira berdiri di balik pohon.

"Na, gue.. gue sudah dipikirkan, entah kenapa gue ingin selalu ditemani lo, gue merasa nyaman dekat lo.."

"Gue suka sama lo" ucap Hildan, Diana melongo mendengarnya, sedangkan Fira terkejut menutup mulutnya tidak percaya.

Diana melepaskan genggaman dari tangan Hildan.

"Kak, maaf saya..-"

"Lo gue" samber Hildan

"Gu..gue ah kak saya ga enak lo gue sama kakak kelas"

"Nah tu bisa" samber Hildan lagi

"Itu kan cuma ngucapin"

"Sekarang atau kapan, lo bisa jawab omongan gue tadi, gue akan tunggu sampai lo berfikir matang" ujarnya

"Yaudah gue masuk kelas duluan" lanjut Hildan beranjak dari tempat itu

Fira masih mengumpat dan melihat kepergian Hildan.

🍁🍁🍁

Rani berjalan ingin memasuki perpustakaan, Rani terkejut hampir saja ia bertabrakan degan Fajri yang baru saja keluar perpus.

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang