Part 3 - Bertemu Lagi

233 87 66
                                    


Mengenal perasaan suka kepada lawan jenis pada pandangan pertama adalah sebuah cinta monyet, cinta abal-abal bersifat sementara. Tak tahunya hanya sekedar mangagumi.

...

SMP Tartiguna

Hari kedua sekolah, mata pelajaran pertama yaitu matematika.

"Gawat guru kiler jam pertama lagi, gue capek nih lari-lari dari rumah" grutu Fira sambil lari mengejar gerbang yang hampir ditutup terlihat dari kejauhan dengan nafas nos-ngosan. Fira bangun kesiangan karena belum terbiasa bangun pagi semenjak libur panjang kenaikan kelas.

Tiba-tiba ada mobil dari belakang, untung aja gerbang belum sempat ditutup karena ada mobil kepala sekolah mau masuk dan Fira menyelipnya di samping mobil itu.

Sampainya di depan kelas Fira terkejut pintu kelas 8-B tertutup tanda guru sedang mengajar.

"Aduh gimana nih gue takut dihukum" Fira memasang ekspresi panik

"Lin Fira mana, gak berangkat ya?" tanya Diana pada Halin

"Gue juga gak tau kemana tuh bocah" jawab Halin sambil melirik Diana ke belakang. Hari ini Diana duduknya di temani oleh Tina yang kemarin tidak berangkat karena masih sakit habis bermudik.

"Assalamualaikum" akhirnya Fira memberanikan untuk masuk, walau dalam hatinya ketakutan.

"walaikumsalam, dari mana aja kamu baru masuk kelas?" ucap Pak Dadang tegas

Fira menunduk tidak menjawab karena tak berani berhadapan dengan pak Dadang.

"mana tugas kamu?" tanya pak Dadang dengan nada menyeramkan

"omg gue lupa lagi, belum dikerjakan" batin Fira terkejut dan masih membungkam

"Kalo diam berarti belum kan? Kamu tuh udah telat, tugas belum dikerjakan lagi, ya sudah nih kerjakan dua soal yang ada di papan tulis ini, kerjakan sekarang bapak tunggu jawaban kamu di tulis di papan, nih spidolnya" perintahnya dengan tegas

Fira meraih spidolnya dari pak Dadang dan berdiri di hadapan papan tulis, Fira kebingungan karena soal yang tercantum dipapan belum diterangkan, sudah diterangkan sebelum Fira masuk kelas tadi.

"Syafira Adhriany.... mana jangan bengong mulu cepat kerjain. Ya sudah kalo gak bisa lempar ke yang bisa angkat tangan?" jengkelnya dan memilih hukuman lain

"PAK"

Teriak seorang pria yang mengangkat tangan. Fira terkejut ternyata dia sekelas juga sama Fajri, teman satu kelas paling rese waktu kelas 2 SD.

"Fajri, kok gue baru nyadar ada Fajri sekelas bareng gue" batinnya sambil melirik Fajri yang tengah melangkahkan kakinya untuk maju kedepan

"nih" Fira memberikan spidolnya

Fajri meraih spidolnya dari tangan Fira dengan sekilas melirik mata Fira lalu langsung mengerjakannya

5 menit kemudian

"Sudah pak" Fajri menyelesaikan soalnya dan berbalik arah badan membelakangi papan tulis

"bagus hasilnya bener semua, oh ya silakan duduk Fajri. Kamu Fira abis pelajaran bapak kan istirahat, kamu tetap bapak hukum lari keliling lapangan sepuluh kali" Perintan pak Dadang sebelum keluar kelas

"baik pak" jawab Fira mengiyakan

🍁🍁🍁

Saat Fira lari keliling lapangan diam-diam Fajri meperhatikannya duduk dan minum jus jambu dikantin, kebetulan kantin tidak terlalu jauh dari lapangan hingga kelihatan lapangan tersebut.

Lima menit lagi bel pulang tiba, Fajri hari ini tidak membawa motor, dia berangkat sekolah menebeng ke teman sebangkunya, Radit.

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang