Part 35 - Purapura

77 15 11
                                    

Kadang pura-pura dengan perasaan sendiri itu penting. Karena menerima kepedihan tidak semudah menerima rasa cinta dalam diam.

...

"Fira, kakak mau ngomong" ucap Nisa saat makan malam bersama Fira berdua di meja makan.

"Ngomong aja kali, tumben pakek bilang dulu" kata Fira

"Bener, lo lagi deket sama Riko?" tanya Nisa

"Uhuk.. Uhukk" Fira tersedak dan langsung minum air putihnya.

"Kata siapa?" tanya Fira kaget

"Tau lah, hampir semua anak-anak SMA Megalwara gosipi kalian" jawab Nisa sambil melanjutkan makannya.

"Hmm" Fira membuang napas pelan

"Kenapa sih mereka tau tentang gue" oceh Fira

"Bersyukur aja, mereka fans lo" ucap Nisa

"Tergabung ama fans Riko" lanjutnya

"Apaan sih lo, orang gue orang biasa gak punya fans" bantah Fira

"Yaelah, masih saja sok gak peduli pura-pura gak punya fans. Lo harus sadar, lo pernah terkenal karena mereka menyukai suara lo" ujar Nisa

"Iya iyaa" pasrah Fira

"Tapi, gue gak setuju lo sama Riko" ucap Nisa

"Siapa juga yang mau sama dia"

"Mm.. Emangnya dia kenapa kak?" tanya Fira

"Lo pernah denger cerita gue kan waktu itu, dia itu cowok nakal, songong dan sok ganteng, tangga kelas kakak" jawab Nisa

"Ohh yang dimaksud kakak itu Riko? Memang sih dia itu nyebelin banget, songong, sok ganteng, bikin risih, anak nakal lagi" ucap Fira menjelek-jelekkan

"Nah, itu lo tau"

"Tapi dia kadang perhatian" lanjut Fira dalam hati

"Pokoknya lo jauhin dia, kakak gak mau lo kena bully" ceplos Nisa langsung menutup mulutnya

"Lo, udah tau gue pernah dibully?" tanya Fira sedikit murung dan hilang nafsu makan.

Nisa terdiam, tidak menjawabnya.

"Gue tau, kak Shella pasti yang ngasih tau dan.. Ngancem kakak? Benar itu kak?" ucap Fira

"Udahlah gak penting bahas dia" jawab Nisa dan meneguk air putihnya mengakhiri makannya. Lalu ia bangkit dari duduknya untuk ke kamar.

"Fira akan ngejauhi Riko kok, bukan karena Fira takut dibully sama kak Shella, tapi Fira emang gak suka sama Riko" teriak Fira terang-terangan karena rumah memang sedang sepi, hanya mereka berdua yang ada didalam rumah.

Fira meneguk air putihnya dan menaruh piring-piring kotornya ke tempat cucian piring.

Setelah memcuci piring, Fira terkejut mendengar ada yang menggedor-gedor pintu, ia langsung berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

"Bang Sof!" ucap Fira ketika membuka pintu dan melihat Sofwan tergeletak duduk dilantai menyandar ke pintu.

"Fira, lo harus nurut sama gue, gue kakak lo, jadi jangan bantah perintah gue" ucap Sofwan dengan nada ngawur seperti orang mabuk.

Tak mau menjawab, Fira langsung membantu abangnya ini dengan merangkulnya sekuat mungkin.

Saat berada dibawah tangga, Fira memanggil Nisa untuk membantunya.

"KAK NISA" teriaknya

"ADA APA?" tanya Nisa teriak

"BANTUIN, JANGAN NGAMAR MULU"

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang