Part 41 - Rindu

86 6 1
                                    

Pilihlah yang terbaik apa yang lo tuju, dan jangan merasa kecewa dengan pilihan lo, karena pilihan yang salah itu pelajaran dan rasa kecewa itu rasa yang membuat lo tidak ingin merasakannya lagi, pelajarilah dengan baik.

.....

Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti dihadapan mobil Riko membuat Riko dan Fira berhenti dari tawanya dan memandangi mobil itu sampai orangnya keluar dan menghampiri mobil Riko.

"Fajri!" Lirih Fira

Fajri mengetuk kaca mobil di bagian Fira tumpangi, Fira membuka kacanya.

"Kenapa lo bisa tau gue disini?" Tanya Fira

"Harusnya gue yang bertanya seperti itu"

Fajri melirik Riko, Riko mengerutkan kening heran.

"Ada urusan apa lo disini?" Tanya Riko selow

"Fir, turun!" Perintah Fajri

"Kenapa?" Heran Fira

Fajri menatap Fira dengan tajam agar Fira menuruti perkataannya, Fira menoleh ke Riko, Riko memutarkan bola menatap depan.

Fira pun membuka pintu mobilnya dan keluar, lalu berdiri dihadapan Fajri.

"Apaan sih, ada masalah apa dengan kalian berdua?" Tanya Fira

"Gue mau antar lo pulang dulu" jawab Fajri

Fajri menarik tangan Fira sedikit keras, Fira menepisnya ketika sudah berjalan dan berhenti di samping mobil Fajri, namun genggaman Fajri lebih kuat.

Riko melihat Fajri menarik-narik tangan Fira, ia bergegas keluar dan menghampiri mereka.

"Lepasin tangan Fira" sembur Riko, Fajri melepaskan tangannya perlahan.

"Kenapa lo ikut campur" balas Fajri

"Jelaslah, dia jadi urusan gue" Riko menarik Fira agar lebih dekat dengannya

Fajri hanya mengerutkan kening terheran, Fira melongo tak paham.

"Fira, jelasin siapa dia?" Tanya Fajri

"Hah!"

"Bukannya kalian saling kenal sebelumnya" kata Fira, Fajri memindahkan tatapannya ke Riko sambil menarik kembali tangan Fira.

"Lo jangan macem-macem dengan sahabat gue, dia terlalu polos untuk bergaul dengan orang seperti lo" ucap Fajri dengan nada kesal

"Hh.. buktinya dia baik saja selama dia bersama gue" balas Riko

"Ayo Fir masuk" titah Fajri membuka pintu mobil untuk Fira.

Namun tidak dengan menurutinya, Fira menutup kembali pintu mobil yang dibuka oleh Fajri.

"Kalian ada masalah apa, kenapa setiap bertemu selalu tidak akur?" Fira melipatkan kedua tangannya di depan dada.

Riko dan Fajri saling menatap tanpa ada yang mau menjawab pertanyaan Fira.

Tiba-tiba ponsel Riko berdering didalam sakunya, Riko mengangkatnya.

"Apa!" Riko melirik Fajri sengit, lalu kakinya melangkah terburu-buru menghampiri mebilnya.

Fira dan Fajri melirik kepergian mobil Riko, Fajri membuka pintu mobil kembali untuk Fira, Fira pun pasrah dan memasukinya.

Sedari mobil Fajri melaju mereka tidak ada yang mau membuka suara, sampai akhirnya Fajri kesal membuka suara duluan.

"Jangan bilang lo lagi deket sama tuh cowok"

"Paan si, lagian apa urusan lo, gue berhak deket sama siapa pun" balas Fira

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang