Part 16 - Frustasi

128 45 24
                                    


Hati-hati dengan mimpi, yang kadang bisa menjadi nyata.

...

Fira membuka pintu mobil bagian tengah, dan langsung mengoceh bagitu ia masuk kedalam mobil

"ishh.. Nyebelin banget sih tuh cowok"

"udah tau lagi capek malah makin dibikin capek"

"kasar lagi narik-narik tangan gue"

"untung selamat, gak lagi ngekorin"

"nyam..nyam..nyamm.. Firaa tumben siomay mbak Kurti enak banget, lo mau gak? Lo nggak bosen apa makan bakso mang Warto terus"

Fira terdiam menatap Diana dari belakang, melongo terkejut mendengar perkataan Diana sambil merem.

Fira membuang napas untuk sabar sambil mendecik dan menggelengkan kepala

"ternyata ngigo" lirih Fira pelan

Melihat Diana tertidur pulas, akhirnya Fira menguap, ia juga ngantuk, badannya terasa lesuh, lalu memposisikan dirinya tiduran di jok mobil.

🍁🍁🍁

Sekitar jam 6 pagi, om Surya baru datang, ia terkejut malihat dua gadis kacil ini tertidur pulas, om Surya tidak meniatkan membangunkannya, ia langsung memutar kunci dan menginjak gas melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

"Fira, neng Fira" panggil om Surya lembut
Fira terbangun dan memposisikan untuk duduk dibarengi dengan mengucek mata, matanya berusaha untuk membuka walau terasa sepet menyipitkan matanya melihat om Surya.

"om Surya udah datang?" tanyanya masih setengah sadar

"ini udah sampe rumah neng Fira" jawabnya dengan memutar kan kepala ke belakang

"oh, udah nyampe yah? Kirain masih dilokasi hehe" ucap Fira dibarengi tengok kanan kiri "yaudah om, Fira duluan ya, makasih udah nganterin" lanjutnya sambil membuka pintu mobil

"iya sama-sama, makasih balik udah buat sukses acara tadi malam" ucap om Surya dengan senyum sebelum Fira turun

"iya om" jawab Fira membalas senyumannya. Lalu Fira menuruni mobil

Fira tak mau lama-lama didalam mobil, karena tubuhnya tak sabar ingin segera berbaring puas di atas kasurnya.

Begitu Fira membuka pintu rumah, Fira disambut oleh Sofwan yang duduk di sofa ruang tamu

"lo kemana tadi malam gak balik?" tanyanya menyindir

"emang kak Nisa ama papa gak bilang?" tanya balik Fira ketakutan

"bilang, cuma gue gak suka aja lo gak ngomong langsung ke gue" jawabnya sinis

"yang penting Fira udah izin ama papa" serobot Fira cepat, dan langsung cabut menuju ke kamar

"eh, lo tu adek gua, lo harus sopan ama gua" ucap Sofwan sedikit teriak

Dalam hati Fira berkata "ngapain nurut ama abang songong"

Fira membenci sifat kasar Sofwan, mentang-mentang dirinya lebih tua seenaknya memperlakukan adek sendiri.

Setelah memasuki kamar, Fira cepat-cepat membersihkan tubuhnya dan mengganti baju kaos lalu membanting tubuhnya diatas kasur, Fira memejam-pejamkan matanya yang masih terasa ngantuk, kedua matanya mulai merem tapi sebelum tidur pulas, Fira sempat membayangi wajah pria nyebelin tadi malam sampai akhirnya terbawa mimpi.

Fira terpelonjak bangun dari tidur sampai duduk

"apa yang gue mimpi, kenapa gue jadian sama dia dan duet bareng di sebuah pantai"

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang