24.PULANG BERSAMA LAGI

323 51 2
                                    


     Hari-hari berlalu dengan cepat. Siang berganti malam, malam berganti pagi.
  
    Ujian akhir tahun telah usai. Semua murid bersorak gembira. Tidak terasa setelah 7 hari melaksanakan ujian yang sangat menegangkan Akhirnya telah usai. Tinggal menunggu hasil dari sebuah buku yang menurut para siswa-siswi buku siraman rohani.

     Dimana para orang tua akan menceramahkan anak-anak nya sampai mulutnya lelah.

     Kehidupan Qaila berubah drastis ia menjadi wanita sangat amat dingin dari pada sebelumnya semenjak kejadian yang sering ia alami.

    Pahitnya kehidupan mengajarkan ia menjadi wanita yang lebih tegar. Sebagai pelajaran untuk kedepannya.
Pastinya ia lebih memperhatikan pertemanan terhadap laki-laki.

     Bagaimana hubungan nya dengan Rehan? Semenjak 5 bulan yang lalu ia tak pernah menyapa rehan, menghindari jika ada rehan. Entahlah Qaila lebih nyaman seperti itu.

      Sekarang pun ia lebih banyak diam. Sahabatnya pun menyadarinya. Fakhra selalu menghibur Qaila agar berbicara tapi hasilnya nihil Qaila hanya tersenyum dan fokus terhadap pekerjaan nya.

     
*******

Kantin

"Hah akhirnya selesai juga tuh soal-soal extrim sepanjang masa, untung ada si jenius
Amara Qaila mahreen." Fakhra menyenderkan badannya di bangku kantin. Sesekali ia melirik seseorang yang ada disampingnya.

"Saya berasa berbicara dengan patung ya mba" Fakhra mengkode Qaila

    Qaila masih fokus dengan novel dan minumannya.

"Hah cape ngomong sendiri mulu.. dah ah mau beli makanan laper. Kamu mau ga qai?"

"Gak Ra"

"Oke" Fakhra membeli semangkuk bakso untuk dirinya dan segelas es teh.
    Usai membeli makanan nya ia kembali duduk ke meja tempatnya tadi duduk.

"Hmm yummy aroma nya tuh guys nikmat banget sampai ke penjuru dunia tercium." Fakhra menghirup aroma bakso
"Qai ini enak loh kamu gamau bener nih? Kan blom makan pagi tadi ... Makan ya" Fakhra mengambil baksonya dan ingin memasukkan ke dalam mulut Qaila.

"Ayooo aaa.. buka mulutnya Qaila! " Fakhra melotot seperti seorang ibu menyuapi anaknya

"Ih gamau Ra" Qaila menjauh mulutnya dari Fakhra.

"Makan ga! Kalau sakit siapa yang susah"

"Ga"

"Makan!" Fakhra membawa mangkok baksonya dibawah sendok bakso yang akan disuapi Qaila, agar sendok yang berisi bakso tidak tumpah.

"Gak ish "

"Bandel banget Sumpah, cakep-cakep juga harus nurut, nanti sakit gaada siapa yang susah? Aku juga ga bisa nyontek PR kamu" Fakhra terus saja memaksa. Hingga mangkok yang ia pegang di tangan kirinya licin dan jatuh di rok Qaila yang mengenai kakinya.

"Auww panas Ra" kuah bakso yang baru masih panas tumpah ke rok Qaila. Langsung Qaila beranjak dari bangku kantin menuju kamar mandi.

" Hah ya ampun qa...qai maafin aku" Fakhra merasa sangat bersalah ia mengikuti Qaila dari belakang takut Qaila terjadi apa-apa.
" Ya Allah gimana dong aku ga sengaja , udah bakso nya baru Mateng , itu kuah nya masih panas banget ... Kena kakinya Qaila ya ampun melepuh ga ya .." batin Fakhra ia merasa sangat bersalah.

QAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang