4. SERPIHAN MEMORI

747 90 1
                                    

  

"Kenangan itu datang lagi tanpa izin terlebih dahulu, menyesakkan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenangan itu datang lagi tanpa izin terlebih dahulu, menyesakkan!"

AMARA QAILA MAHREEN

      Malam pun tiba. Sang matahari pergi dari peraduannya, menyisakan langit yang kini dihiasi bulan dan bintang. Dinginnya malam menusuk tulang. Sunyinya malam membuat malam itu terkesan begitu sepi. Malam itu sangat dinikmati oleh Qaila yang sangat menyukai kesunyian.

     Semilir angin membelai hijab Qaila yang sedang duduk di bangku teras depan kamarnya. Dengan secangkir susu coklat hangat menemani Qaila menulis sesuatu di diary nya tempat curahan hatinya setelah Allah SWT.

    Aku tidak seperti kebanyakan orang yang dapat jatuh cinta dengan mudahnya .. entah lah akupun bingung kenapa aku tidak pernah bisa jatuh cinta.. bukan tentang jatuh cinta tapi tentang seseorang yang selalu menyakiti pikiran dan hatiku terus menerus.. entah sampai kapan ingatan itu hilang untuk selama lamanya. Aku berharap ingatan itu bisa hilang untuk selama lamanya.
                         10-1-2019

    Aku menutup buku diary dan meminum secangkir susu coklat hangat kesukaan ku menghilangkan beban pikiran ku yang selalu mengitai dimana pun aku berada.

     Aku menatap langit yang penuh dengan bintang mereka semua bersinar menatapnya membuat hari-hari ku lebih semangat.
  
     Kadang aku berfikir "aku ingin menjadi langit malam yang rela menggelap untuk menyinari bintang nya" itulah persis dimana kejadian di masa lalu yang kelam.

"Cklek" pintu kamar Qaila terbuka dan disana ada uminya ingin menghampiri buah hati kesayangannya. Qaila belum menyadari akan kehadiran uminya.

"Putri umi ko belum tidur lagi mikirin siapa si" goda umi

Seketika Qaila menoleh kebelakang, ada uminya yang ingin mendekatinya dengan senyuman penuh kasih sayang
"Eh umi, Qaila belum ngantuk hehe"

"Susu coklat udah dihabiskan?"

"Masih setengah umi, nanti Qaila habiskan ko tenang aja umi"

"Hehe iya dong harus abisin biar sehat. Oh iya gimana tadi sekolah nya?"

" Allhamdulillah lancar lancar aja ko mi " padahal didalam hatinya Qaila, sedang tidak seindah hari hari yang lalu yang damai dan tidak ada pengganggu ,ya penyebabnya adalah Rehan.

   Qaila selalu bersikap manis dan patuh terhadap orang tuannya, beda dengan sikap Qaila di sekolah yang tidak peduli akan lingkungan nya. Entah sejak kapan Qaila bisa jadi seperti itu. Ia pun tidak menyadarinya.

"Oh allhamdulillah" uminya mengusap kepala Qaila dengan penuh sayang dan  mengecupnya

"Anak umi sudah besar ya tambah cantik juga umi jadi tambah khawatir pasti banyak laki-laki suka sama kamu"

QAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang