[ Re:XXX • 92 ]

560 54 11
                                    

"...Eeeeh?!?! Adam udah punya anak?!" Derrick tercengang usai mendengar penjelasan Samuel, salah satu sepupu jauh yang juga bekerja di Lee Corporation.

Tak seperti Ayah Derrick yang berstatus sebagai narapidana, Samuel dan kedua orang tuanya menetap di Philadelphia. Samuel awalnya bekerja di sebuah pabrik sebagai staff accounting disana. Karena pabrik tersebut akhirnya bangkrut dan pada akhirnya di akuisisi oleh sebuah perusahaan besar yang berasal dari Boston, mengharuskan ia beserta orang tuanya pulang ke Indonesia.

Dengan koneksi dari Ibunya melalui Mr. Lee, Samuel yang baru pertama kali tinggal di Indonesia bisa bekerja di salah satu anak perusahaan Lee Corporation yang berlokasi di Jogjakarta. Karena prestasi kerjanya yang bagus, makanya sejak dua setengah tahun terakhir, Samuel di pindah tugaskan ke kantor pusat Lee Corporation saat ini.

Saat Samuel menemani Ibunya untuk menjenguk saudaranya, secara tak sengaja ia bertemu dan berkenalan dengan Derrick. Saat itu Derrick dan Samuel sama-sama tahu mereka bekerja di perusahaan yang sama. Tapi baru mengetahui kalau keduanya adalah saudara dari Ibu masing-masing yang berstatus sebagai sepupu. Sejak itulah, mereka jadi akrab satu sama lain.

"Yang pernah gue denger, Adam nikah muda."

"Emangnya sekarang dia udah tua?" Derrick menyahut.

"Bukan gitu, pe'a. Saat kita masih asik nikmatin masa remaja, dia udah harus gantiin posisi Opanya. Iya kan?"

"Hmmm... Iya sih. Bukannya Wisnu keliatan lebih kompeten ketimbang Adam?"

"Iya. Tapi dia terlalu soft. Elu tau masalah koruptor yang di depak satu persatu disini?"

"Tentu. Salah satunya adalah Bokap gue."

"What?! ...Really?!" Samuel membelalakan mata. "Sorry 'bout that..."

"Nah... Gue santai aja. Yang salah kan dia, bajingan yang kebetulan adalah Bokap gue. Sementara Adam sudah bertindak semestinya. Ini adalah Perusahaan milik Kakeknya."

"Hu-um... Adam emang pinter menyembunyikan banyak hal. Termasuk pernikahan dirinya yang dia lakuin secara rahasia. Gak ada yang pernah tahu siapa pasangannya. Gue cuma sekali ketemu dengan anaknya."

"Yang pagi tadi dateng itu?"

Samuel menggeleng. "Gue gak liat. Yang gue tau, Adam punya sepasang anak kembar. Cowok."

"Tadi pagi Adam bawa anak kembar. Cowok juga."

"Tapi umurnya sekitar lima tahun," lanjutnya. "Oh God! Gado-gado disini enak banget. Sumpah! Kalo bisa, gue mau ini jadi makanan gue tiap hari!"

"Bukannya tiap hari elu makan gado-gado, Sam?" Derrick berkomentar.

Samuel tak mempedulikan cara Derrick menatapnya. Intinya, untuk Samuel yang senang sekali menikmati salad, seporsi gado-gado, yang adalah salad lokal, adalah makanan terenak untuknya. Tapi Samuel tak bisa menikmati hidangan tersebut bila memiliki rasa pedas. Lidah dan perutnya akan menolak mentah-mentah seporsi gado-gado yang memiliki rasa pedas.

Kebalikan dari Derrick yang sangat menyukai segala makanan pedas. Level 2 tingkat kepedasan seporsi makanan untuk Derrick, akan terasa seperti menyicipi pintu neraka untuk lidah Samuel. Padahal level 1 tingkat kepedasan saja, sudah membuat Samuel ingin mulutnya di rendam di dalam kolam es.

"Kalo gitu, artinya Adam nikah setelah dia lulus SMK, dong? Itu... kalo gue ngitung umur anaknya, yang kata lu sekitar lima tahun."

"Mungkin," Samuel mengangkat pundak. Tak mau ambil pusing. Gado-gado yang sedang lahap menguras konsentrasinya. Yang ada di dalam kepalanya saat ini adalah hitung menghitung uang gajinya. Apakah cukup untuk membeli, paling tidak, lima sampai tujuh porsi setiap harinya selama sebulan ke depan.

The Next Chapter of °•¤ Re:XXX ¤•°[2nd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang