[ Re:XXX • 28 ]

817 82 4
                                    

"Jadi... Elu mau kasih nama apa untuk anak-anak kita?" Adam yang berdiri mendampingi Joshua, bertanya sambil mengaitkan lengan kirinya di lengan kanan Joshua. Sementara itu, sedari tadi ia tetap menyandarkan kepalanya pada bahu kanan Joshua. Dan matanya lekat memandang kearah kepompong kristal di hadapan mereka. Dimana di dalam kepompong kristal tersebut, terdapat dua orang bayi mungil yang terlihat sedang berpelukan satu sama lain.

"Gue kasih nama Moriz," Joshua menjawab seraya meletakan tangannya pada dinding kepompong kristal di hadapannya.

"Kenapa dengan nama Moriz?" Adam kembali bertanya. Ia melirik Joshua sambil tersenyum tipis.

"Moriz... bisa diartikan sebagai Putera dari Kegelapan. Karena Moriz adalah Putera dari seorang Xerfît, The Greatest Black Holes," Joshua menjawab dengan senyum terkembang di wajahnya. Terlebih saat ia melihat Adam tersentak dengan membelalakan kedua mata yang sedang menatap kearahnya.

Selama beberapa detik, Adam masih terpaku memandang kearah Joshua. Tangannya tanpa sadar mencengkeram erat lengan Joshua, hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Kenapa? Elu kaget, bagaimana gue bisa mengetahui nama asli... sekaligus gelar dari seorang Damon?" Joshua melepaskan cengkeraman tangan Adam. Lalu melingkarkan kedua tangannya memeluk Adam dengan erat. "Elu lupa siapa gue?"

"Tevta... The Great Altina..." Adam menjawab seraya mencoba menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Joshua.

"Nah! Itu tau. Kenapa elu kaget setelah denger gue tau jati diri lu yang sebenarnya, Dam?" Joshua berujar seraya mendaratkan kecupan di kepala Adam. "Dan sebenernya... Itulah alasan gue selalu kabur setiap kali elu ngejar gue, Dam. Sebagai seorang Altina, gue merasa gak pantas mendampingi elu."

"Lalu, siapa yang pantas mendampingi seorang Xerfît selain seorang Altina?!" Adam bertanya sambil mengerutkan alisnya.

Pertanyaan Adam tersebut, membuat Joshua sempat menggigit bibirnya sendiri. Dan mencoba menghindari tatapan tajam Adam yang terasa menusuk hingga ke dalam relung hatinya.

"Maaf..."

"Maaf untuk apa?!"

"Maaf karena... gue selalu kabur. Sementara elu tetap bertahan mengejar gue... Elu selalu sabar-"

"Gue emang sabar. Tapi Moriz enggak akan mungkin sesabar gue!!"

"Maksudnya?"

"Rahasia!!" Adam menyahut seraya melirik kearah bayi pertama mereka, yang Joshua berikan nama Moriz. Yang tanpa sepengetahuan Joshua, bayi tersebut sempat memberikan senyum tipis kepada Adam.

"Iya deh. Iya. Gue gak akan maksa elu. Disini, gue yang salah."

"Dan gue selalu berbesar hati untuk memaafkan elu, Josh."

"Terima kasih..." Joshua tersenyum manis, hingga membuat Adam merasa gemas dan mendaratkan bibirnya ke bibir Joshua. "Lalu... Siapa nama anak kedua kita, Dam?"

"Sion!"

"Kenapa dengan Sion? Apa punya makna atau arti seperti kakaknya, Moriz?"

"Tentu aja! Sion tuh artinya Maha Pengasih. Salah satu karakter yang dimiliki oleh Tevta!!"

"Hmmm...." Joshua mengulum senyum seraya melirik kearah wajah Adam yang terlihat berbinar-binar. Sama seperti ekspresi wajah Sion yang memancarkan aura sama. Kuat dugaan di dalam hatinya, sebagai seorang Ayah, ia bisa merasakan kebanggaan tersendiri di dalam hati kedua buah hati mereka usai menerima nama dan gelar seperti yang dimiliki oleh Ayah-ayah mereka.

          👼👼👼👼👼👼

Edwin merasa senang, sekaligus bangga, karena ia menjadi satu-satunya orang yang telah Attila percaya saat ia sedang merasa terpuruk usai di tinggalkan oleh Mozes. Ia juga senang, bisa dekat dan akrab dengan Attila, salah satu adik kelas paling kece juga paling menonjol semasa ia masih duduk di bangku SMK. Meskipun setelah ia lulus dari SMK, Edwin tak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan seperti impiannya selama ini, dan terpaksa harus bekerja di salah satu mini market kenamaan, ia juga masih bisa berteman baik dengan Attila. Bahkan Putra, yang sempat beberapa kali melihat Edwin jalan berdua ke beberapa Mall ternama, sempat menduga kalau sahabatnya itu telah resmi jadian dengan Attila.

The Next Chapter of °•¤ Re:XXX ¤•°[2nd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang