[ Re:XXX • 128 ] Extra

237 29 5
                                    

Syafril teringat dengan ucapan Xenos dan Taylor. Ia ingin membuktikan kalau dirinya memiliki sorot mata yang bisa membuat seseorang seperti terhipnotis. Jujur saja, Syafril tidak percaya. Ia tak merasa pernah belajar menghipnotis orang.

Kalau ia memang memiliki kemampuan tersebut, Syafril tak akan bergabung dengan Genk abal-abal yang ia dirikan bersama dengan Anjas. Syafril memilih untuk menjadi jambret saja. Paling tidak, ia tak akan selalu kelaparan dan tak mengandalkan traktiran dari teman-temannya.

"What are you doing?"

"Washing my hands," Syafril menjawab pertanyaan Elijah.

"Man... What are you doing?!" Sekali lagi Elijah bertanya. Karena selesai mencuci tangan, Syafril meraih kontol Elijah yang sedang di cuci.

Tadi, Elijah beralasan ingin berbaring dulu. Ia masih shock dengan kemampuan Syafril ber-acting. Sentuhannya tadi tak hanya membuat sekujur tubuhnya meremang. Saat sutradara meneriakkan CUT, disaat yang sama ia mengalami ejakulasi. Makanya Jimmy sampai menertawainya seperti orang gila.

"I'm looking at a handsome actor, washing his small dick," Syafril menjawab.

"Fuck off!!!"

"Why you mad? It's really smaller than mine," Syafril berujar dengan raut wajah mengejek.

"Show it!"

"What?"

"Your dick!"

"For what?" Syafril meraih kepala Elijah. Ia tersenyum sambil menatap lurus sepasang mata indah milik Elijah. "If my dick is bigger, will you suck it?"

Syafril bisa melihat jakun Elijah bergerak naik turun usai mendengar tantangannya.

"Or... do you want me to fuck your boi-pussy?"

Syafril bisa merasakan tubuh Elijah sedikit bergetar. Membuatnya kembali tersenyum. Dan senyumnya makin terkembang lebar, saat Elijah berlutut di hadapannya.

Mata mereka saling beradu pandang. Termasuk saat wajah Elijah dibuat terbenam ke selangkangan Syafril. Tangan Elijah terlihat bergetar saat menurunkan celana pendek yang Syafril kenakan.

"Use your mouth..." Syafril berujar lirih. Tak sedetikpun ia berkedip saat menatap Elijah.

"No way...."

"Come on... You'll like it... I promise..." Syafril tersenyum. Kali ini senyumnya tak lagi terlihat meremehkan. Membuat Elijah langsung membuka mulut dan melahap kontol yang sedari tadi menyentuh bibirnya.

Syafril lantas duduk di tepian bathtub. Sementara Elijah terlihat semakin lahap menyelomoti kontol Syafril yang terbukti lebih gemuk dan lebih panjang dibandingkan dengan miliknya.

Elijah diam saja saat Syafril mengikat kedua tangannya ke belakang. Termasuk saat Syafril melepas kaos singlet Elijah, untuk ia gunakan sebagai penutup mata. Sebelum kedua tangannya diikat, Elijah bahkan sudah terlebih dulu menurunkan celananya sebatas lutut.

Syafril meletakkan jari telunjuk pada bibirnya. Meminta Samuel Miller, yang berdiri di ambang pintu kamar mandi, untuk tak mengeluarkan suara apapun saat melangkah masuk.

Dibandingkan dengan Elijah dan Jimmy, justru Samuel Miller yang sempat menarik perhatian Syafril. Wajah tampan, memang tergolong relatif. Tapi pantat bulat dan montok, adalah masalah selera.

Pertama kali bertemu dengan Samuel Miller, bukan wajah tampan dan badan atletisnya yang membuat Syafril merasa dunianya serasa teralihkan. Melihat adegan bugil di kamar mandi pada ruang locker, mata Syafril fokus menatap puting merah muda yang terlihat melenting. Dan tentu saja, bokong semok Samuel.

The Next Chapter of °•¤ Re:XXX ¤•°[2nd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang