[ Re:XXX • 24 ] Extra

1K 87 2
                                    


Wilma sudah bersiap akan pergi, tapi ia segera mengurungkan niatnya saat melihat kedatangan pacarnya dari dalam kamar yang berada di lantai dua. Tanpa berpikir dua kali, ia segera melepaskan pakaiannya, menggantinya dengan sebuah daster dan merebahkan diri diatas kasur.

Ia memang masih marah dengan Wildan, pacarnya. Karena selama hampir tiga bulan, meskipun mereka tinggal satu atap selama menjalin hubungan, tak sekalipun pacarnya menjamahnya lagi. Yang ada di dalam benaknya, Wilma merasa Wildan sudah bosan dengan dirinya. Dari amarahnya pula, Wilma berpikir kalau Wildan sudah memiliki wanita selain dirinya. Makanya, ia sampai nekat berselingkuh dengan Faisal, anak bungsu tuan rumahnya yang tinggal di lantai dasar. Kamar Faisal, tepat berada di bawah kamar kontrakan Wilma dan Wildan.

Berawal dari Faisal yang sering kali menggoda Wilma, hingga berujung pada dirinya yang rela membiarkan pemuda tersebut menggagahinya selama hampir tiga bulan terakhir. Meskipun begitu, jauh di dalam lubuk hatinya, Wilma masih sangat menyayangi Wildan. Buktinya, ia masih cemburu, jika Wildan sering kali mengambil lembur seperti saat ini.

Wilma memejamkan matanya ketika ia mendengar langkah kaki yang mendekat kearah kamarnya. Ia yakin benar, kalau itu adalah langkah kaki dari Wildan. Tetapi, ia memilih untuk tetap pura-pura tidur seperti hari-hari kemarin. Ia yakin benar, kalau Wildan akan tetap cuek meskipun ia sudah tidur di kasur dengan menggunakan daster tipis tanpa pakaian dalam seperti yang ia lakukan saat ini.

"Sayang, udah tidur?"

Wilma terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan Wildan dengan memelankan suaranya. Ia juga terkejut, merasakan tangan Wildan yang memeluknya dari belakang. Tapi saat ini, Wilma masih memendam amarah pada Wildan. Makanya, ia memilih diam dan tetap memejamkan kedua matanya.

Kejutan lain pun ia rasakan, saat Wildan meraih salah satu payudaranya. Mengeluarkannya perlahan dari daster, dan meremasnya dengan lembut. Tubuhnya berdesir, merasakan bibir Wildan mengecup lembut permukaan kulit di area tengkuk dan pundaknya.

Tetapi Wilma tak tahan untuk tidak memberikan respon. Maka ia pun menggeliat pelan dan hanya bisa mendesis saat mulut Wildan yang merambat turun ke lengan atasnya, kini sudah meraih puting yang semula dipilin lembut oleh tangan pacarnya. Kedua matanya masih terpejam. Dan semakin erat saat merasakan tangan yang lain terasa meraba dan mengusap paha dalamnya. Dimana tangan tersebut, terus merambat naik dengan perlahan seiring dengan tubuhnya yang sudah berada di bawah tindihan Wildan.

"Nghhhhh...." Wilma kembali dibuat menggeliat. Kali ini karena ulah dari jemari nakal Wildan di area kewanitaannya. Ia sampai dibuat menahan nafas, merasakan keterampilan jemari Wildan pada area tersebut.

Tepat ketika ia tersengal, seiring dengan masuknya salah satu jari nakal dibawah sana, Wildan melumat mulut Wilma. Membuatnya sedikit kesulitan bernafas. Dan hanya bisa mengeluarkan erangan tertahan. Ia semakin dibuat gelisah, saat mulut Wildan merambat turun dibarengi dengan permainan lidah yang membuatnya menggeliat seperti cacing kepanasan.

Dalam keremangan, Wilma bisa melihat mata Wildan yang seolah tersenyum saat mereka bertemu pandang. Secara refleks, ia melebarkan pahanya. Memberikan akses pada mulut dan lidah Wildan yang sedang bergerilya di bawah sana. Sesekali terdengar suara decak yang berasal dari mulut Wildan, yang bersahutan dengan erangan manja dari mulut Wilma.

Tak sampai sepuluh menit kemudian, tubuh Wilma melengkung naik seiring dengan ledakan dahsyat dari organ intimnya, akibat ulah permainan mulut dan lidah Wildan yang sudah sangat lama ia rindukan. Dengan nafas tersengal-sengal, dan tubuh yang terus dibuat meliuk tak beraturan, Wilma akhirnya membalikan badan. Ia menelungkup. Mencoba menghentikan aksi gerilya Wildan dibawah sana.

"Enak sayang?"

Wilma mengangguk pelan, saat mendengar Wildan berbisik di telinganya. Ia masih mengatur nafas, saat Wilma merasakan sesuatu yang lebih tebal merangsek masuk perlahan ke dalam liang kewanitaannya yang masih basah.

"Ughhh... Wildan!!! Kok... Ahhhh..."

"Gede kan?" Wildan menyela. Membuat Wilma menoleh dan mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya. "Maaf sayang, selama ini, aku lagi menjalani terapi pembesaran si otong. Makanya, beberapa bulan ini, aku harus menjalani puasa."

Mendengar penjelasan Wildan, Wilma merasakan sakit di dalam hatinya. Ia kecewa. Pada dirinya sendiri. Teringat dengan pengkhianatan yang telah ia lakukan terhadap Wildan. Padahal, sekitar empat bulan silam, ide untuk membesarkan si otong milik Wildan tersebut merupakan usul dari dirinya. Ia bahkan yang memaksa Wildan melakukan hal tersebut. Ia pula yang sempat ngambek saat Wildan meminta jatah malamnya, dengan cara menolaknya mentah-mentah.

Tapi rasa bersalah itu terkalahkan dengan rasa nikmat yang sedang Wildan berikan. Selama ini, otong milik Wildan, bisa dibilang tebal dan panjang. Tetapi karena keegoisannya, Wilma masih saja merasa kurang. Padahal, selama ia berselingkuh dengan Faisal, tak pernah sekalipun ia merasakan kepuasan seperti yang sering Wildan berikan padanya.

Sementara itu, Wildan abal-abal yang semakin gencar menghentakan pinggulnya, sedang tersenyum memperhatikan Wilma yang menjerit dan mengerang tertahan. Tak sekalipun Wildan abal-abal itu mengurangi kecepatan hentakannya. Ia juga semakin dalam memasukan batang kontol yang sedang memompa vagina milik Wilma yang terasa semakin becek. Hingga memudahkannya membenamkan kontol miliknya sampai habis.

Ada beberapa hal yang membuat Wildan abal-abal tersenyum. Pertama, ia berhasil membuat Wilma keenakan. Kedua, ia menikmati rasa bersalah di dalam hati Wilma, yang timbul bersamaan dengan kenikmatan yang sedang ia berikan. Ketiga, ia tersenyum melihat seorang cowok sedang melakukan masturbasi sambil mengintip aktifitas mereka saat ini.

Wilma terlalu menikmati hentakan Wildan. Juga terlalu sibuk dengan kecamuk di dalam hatinya, sampai tidak menyadari kalau saat ini, pintu kamar mereka tidak tertutup rapat.

Damon, yang merupakan salah satu wujud kloningan dari Adam, sengaja memerintahkan salah satu makhluk Örtas untuk menggantikan posisi Wildan asli, yang saat ini sedang digilir dua orang pria di dalam kamar hotel. Dikehidupannya dulu, saat masih menjalin kasih dengan Amarillo, Wildan merupakan salah satu teman Adam. Mereka cukup akrab. Meskipun pertemanan mereka terbilang singkat. Terbukti dengan Damon yang masih sangat mengingat dengan jelas wajah Wildan saat mereka berpapasan di lobby hotel.

Dikehidupannya saat itu, Wildan merupakan sosok yang selalu memberikan nasehat baik pada Adam. Meskipun, pada akhirnya Adam merasa kecewa. Sangat marah. Terbukti dengan sikap Adam yang sering marah-marah sendiri ketika ia sedang menyambangi Wildan di peristirahatan terakhirnya.

Wildan adalah sosok teman yang memiliki kepribadian rumit. Serumit pola pikirnya. Serumit pula isi hati dan kepalanya. Dan itu semua bermula dari Wilma. Wanita yang sangat Wildan cintai. Yang menjadi pasangan kumpul kebonya. Yang pada akhirnya meninggalkan dirinya. Dan menikahi salah satu sahabatnya, karena ia mengandung anak dari hasil perselingkuhan mereka kala itu.

Harusnya, Wilma memang kabur malam ini. Harusnya, ia bertemu dengan sahabat karib Wildan, yang akan menolong Wilma dan membuatnya hamil hingga terpaksa menikahinya. Dan membuat Wildan terpukul karenanya.

Dikehidupan mereka sebelumnya, saat Adam dan Wildan menjadi sahabat singkat. Wildan sempat jujur terhadap Adam, bahwa ia memang seorang bisexual. Tetapi ia tetap mencintai Wilma. Hingga membuatnya terpaksa melacurkan diri seperti profesi mereka saat itu. Hal tersebut terjadi, lantaran Wildan tidak pernah bisa berkonsentrasi akibat masih merasa patah hati paska pernikahan Wilma. Terlebih saat Wildan sempat melihat Wilma menggendong seorang bayi, dengan seorang lelaki yang ia benci.

Makanya, sebagai Damon, ia sengaja memisahkan Wildan dari Wilma. Dan memerintahkan seorang Örtas untuk menjelma menjadi Wildan abal-abal. Misi dari Wildan abal-abal saat ini, adalah untuk membalas dendam pada Wilma. Orang yang telah membuat Adam hancur saat melihat sahabat singkatnya dulu, meninggal dengan cara bunuh diri akibat depresi.

Persetubuhan Wildan abal-abal malam ini pun, adalah awal dari neraka yang akan Wilma rasakan kelak. Maka dari itu, Wildan abal-abal sengaja membiarkan pintu kamar sedikit terbuka. Sengaja memberikan akses pada mata sahabat bejat Wildan asli, yang saat ini sedang mengintip persetubuhan mereka sambil melakukan masturbasi.

          👼🎉👼🎉°•FiN•°👼🎉👼🎉

The Next Chapter of °•¤ Re:XXX ¤•°[2nd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang