[ Re:XXX • 06 ]

1.9K 126 39
                                    

Calvin pertama kali bertemu dengannya sebelum ia menjalankan Prakerin. Setelah itu? Sama sekali tidak pernah melihatnya. Dipertemuan pertamanya itu, Calvin hanya memandang takjub, karena selama ini ia hanya fokus kepada Adam. Dan tidak pernah berminat melirik yang lain. Lalu bagaimana dengan Ginton? Sampai sekarang, hubungan diantara mereka masih baik. Calvin menegaskan, kalau kedekatan diantara mereka hanya sekedar sex buddy. Meskipun awalnya kecewa, Ginton bisa menerima.

Lantas? Bagaimana dengan hubungan antara Calvin dengan Edwin? Mereka tetap berteman. Semakin baik. Semakin dekat. Tapi hanya sekedar teman. Dan Edwin juga tidak ketagihan untuk bercinta lagi seperti saat mereka mojok di roof Hotel. Bahkan, Calvin juga menjadi berteman baik dengan Putra. Dengan Putra, Calvin tidak berminat untuk menjamah tubuhnya. Begitupun dengan Putra, yang hanya sempat cemburu karena Calvin pernah menggagahi Edwin. Sebagai permintaan maaf, Calvin sampai tega menjebak teman semasa SMP yang sangat Calvin benci, dan mengumpankannya pada Putra. Hasilnya? Meskipun tidak puas, Putra tetap tau diri untuk berterima kasih.

Kembali ke masalah takjub. Calvin merasa takjub saat melihatnya. Padahal dia, pria yang berdiri disamping Adam, hanya memiliki satu ekspresi wajah. Yaitu ekspresi wajah super datar.

Itu takjub yang pertama. Takjub yang kedua, Calvin merasa jantungnya berdegup kencang saat melihat dia melemparkan senyum. Tipis, tapi sangat berkesan. Dan tak terlupakan. Hingga kini, setelah setahun berlalu, Calvin harus jujur dia sangat ingin bertemu lagi dengannya.

Hingga suatu hari, saat melihat berita di sebuah surat kabar milik Papa-nya, Calvin sampai menggunting foto besar di halaman paling depan. Memang ada foto Adam yang terpampang jelas disana. Bukan Adam yang menarik perhatiannya. Tapi dia. Hector!!

Meskipun namanya sama sekali tidak disinggung di berita tersebut, Calvin masih mengingat dengan jelas. Terutama senyum tipis yang ia berikan saat pamitan dulu, masih terekam jelas di dalam kepalanya. Membuat Calvin sering bingung sendiri. Karena mereka belum pernah berbicara, tapi Hector terus saja terbayang-bayang. Sudah setahun sejak pertemuan pertama dan terakhir. Tetapi Calvin ingin sekali bisa bertemu dengannya.

Awalnya Calvin berniat menghubungi Adam. Tetapi dia malu. Belum lagi, sejak lulus, Calvin mendengar kabar kalau Adam selalu sibuk. Sayangnya, meskipun Calvin mengenal Sean, mereka sama sekali tidak pernah ngobrol lagi. Terlebih, sekarang Sean juga sedang menjalani Prakerin.

Membuat Calvin semakin gundah. Semakin galau. Pikirannya menjadi kacau. Dan bayangan Hector selalu datang, meskipun ia mencoba untuk selalu menghalau.

Halah.

Calvin yang sedang berjalan sambil melamun, nyaris terjatuh saat ia menabrak seseorang. Tapi sebuah tangan, dengan cepat meraih pinggangnya. Dan dengan sigap, menarik tubuh Calvin. Hingga membuatnya menabrak lagi orang yang menolongnya.

"Hai, Calvin. Apa kabar?"

Calvin hanya bisa melotot. Karena Hector mendadak saja sudah berada di depan matanya. Menatap ke wajah Hector yang kini sedang memeluknya. Lebih tepatnya, Hector memeluk Calvin untuk menahannya agar ia tidak jatuh terjengkang, usai menubruk Hector.

"He-hector?"

"So... you still remember me?"

"Of course... Karena gue sering liat elu ngejemput Sean dan Sein."

"Melihat saja? Tidak mau menyapa?"

Calvin menelan ludahnya. Membasahi kerongkongannya yang mendadak saja terasa mengering. "A-anu... Tolong jangan peluk gue... begini..."

Bahkan saking kagetnya, Calvin sampai tak sadar, kalau waktu berhenti berjalan. Tentu saja karena faktor dari kekuatan Hector. Kalau saja Calvin tidak terpaku menatap wajah Hector, ia pasti melihat semua orang disekitarnya berhenti bergerak. Mematung.

The Next Chapter of °•¤ Re:XXX ¤•°[2nd Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang