50. Beside You.

Mulai dari awal
                                    

Hanbin mengendikan bahu acuh, "Suka-suka aku dong, sekalian mau liburan bentar. Tenang aja, nggak akan aku ganggu acara kamu disana." alibi nya.

Padahal jelas sekali, Hanbin terlalu mencemaskan Lisa. Dia tidak ingin meninggalkan Lisa sendirian apalagi jika wanita itu masih harus meraba-meraba lokasi disana. Bagaimana jika gadisnya tersesat, lalu ditemukan oleh lelaki jahat dan memasungnya lalu menjualnya ke oknum tertentu? Oke skip, tidak akan ada drama seperti itu.

"Aku nggak akan kasih kamu tumpangan." ujar Lisa.

"Nggak masalah, aku bisa sewa tempat lain. Uangku nggak akan habis buat sewa apartment studio doang." bangga Hanbin, dia sudah memutuskan tidak akan kalah oleh Lisa.

Lisa hanya menghela nafas pasrah, ditentang keras-pun Hanbin tetap akan keras kepala. Lisa sudah tahu bagaimana watak mantan nya itu. Satu hal yang mengganjal, Lisa tidak nyaman jika harus berlama-lama dengan Hanbin. Walaupun ingin, tetap saja semua nya telah berubah, Lisa tidak ingin di cap plin-plan atas pilihan nya sendiri.

Karena ada dasarnya, masih berhubungan baik dengan mantan akan selalu ada positif juga negatif nya.

Lisa mencebik, sampai sebuah suara yang menandakan bahwa dia harus segera lekas pergi-pun terdengar. Dengan berat hati Lisa pamit kepada teman-teman nya, lalu melangkah menjaih diikuti Hanbin yang menenteng sebuh paperbag di tanganya.

 Dengan berat hati Lisa pamit kepada teman-teman nya, lalu melangkah menjaih diikuti Hanbin yang menenteng sebuh paperbag di tanganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Koper Lisa lo ambil dong, Bin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Koper Lisa lo ambil dong, Bin. Nggak peka banget." bisik Bobby.

Hanbin hanya mengendikan bahu nya, Lisa masih mampu menarik koper itu, dia bisa melihat tidak ada raut kesusahan dari wajah wanita itu. Jadi dia tidak perlu turun tangan, tetapi jika memang kondisi sebalik nya Hanbin akan dengan senang hati mengambil alih koper tersebut.

Jangan lupakan fakta tentang Hanbin yang memang tidak mau membuat Lisa terlalu bergantung padanya, terlebih sebentar lagi gadis itu akan tinggal sendirian, jauh dari radarnya.

•••


Setelah hampir Lima belas jam perjalanan, akhirnya keduanya sudah sampai disebuah gedung berlantai sepuluh tempat dimana Apartment yang Lisa sewa berada. Gadis itu menghembuskan nafas lega, bersyukur tidak ada kendala. Lisa melirik Hanbin yang masih setia berjalan disampingnya, sejujurnya dia bersyukur karena Hanbin telah menemani nya sejauh ini. Lisa merasa nyaman, juga terjaga. Akan tetapi, ada rasa lain yang menyeruak masuk, dia jadi tidak enak jika terus-terusan membebani Hanbin walau bukan dia sendiri yang meminta.

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang