33. Night With You.

1.7K 146 7
                                    

🔞 Part ini mengandung unsur NC. Kalau ada pembaca setia dan teliti pasti udah tau, aku udah ingetin dari awal Part Cerita kalau  Just A Tool itu genrenya Young Adult.🔞

03 Mei’20----

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

03 Mei’20
-
-
-
-

"Hanbin...ah.."

Dan disini lah mereka, bergumul menyalurkan hasrat keduanya. Setelah melewati sedikit perdebatan tadi siang, dimana Hanbin yang sedikit tengil meminta 'jatah' nya di basecamp pada Lisa dan tentu saja hal itu ditolak mentah-mentah.

Terlalu beresiko, terlebih di bangunin itu tidak hanya ada mereka berdua. Hanbin-pun menampilkan wajah masam dan melenggang keluar luar ruangan menuju teman-teman nya, menyelesaikan pekerjaanya yang tak menghabiskan waktu lama. Setelah itu, dia menarik gadisnya ke apart untuk memanjakan sesuatu dibawah sana yang sudah meronta meminta 'diloloskan'.

"Hmm..."

Hanbin menangkup dagu Lisa, mencari bibir itu dan menempelkanya pada miliknya. Dengan tanpa ragu, Hanbin melumat bibir itu sedikit kasar. Meloloskan lidahnya, mencari lida Lisa dan saling bertaut.

Tangannya sudah mencengkram satu payudara Lisa, memainkannya dengan pelan seakan tidak ingin gadisnya itu kesakitan. Tetapi, belas kasihan Hanbin tidak membuat Lisa puas——gadis itu ingin lebih.

Sedikit berani, Lisa membusungkan dadanya. Mencengkram tangan Hanbin dan meremas nya sedikit kuat.

"nghhh.." desahanya teredam oleh ciuman itu.

Hanbin sedikit tersentak, sedetik kemudian senyuman miring terlihat dibibirnya. Merasa mengerti apa yang diinginkan gadisnya, lelaki itu menelusupkan jemarinya kedalam kaus Lisa. Mempermainkan sedikit puncak payudaranya.

Mencubit dan menarik puncak nya tanpa ampun.

Lisa melepaskan ciumanya, melolongkan nama Hanbin disela desahanya. Sial, lelaki itu tau, dimama titik sensitif dari Lisa.

"Hm...enak? Mau lebih?" pertanyaan cabul itu entah kenapa tidak terdengar menjijikan, justru membuat Lisa semakin panas.

Hanbin terkekeh pelan melihat gadisnya belingsatan dibawah kuasanya, dia tau Lisa kini sedang mendamba. Mendamba akan sentuhanya dan tentu saja Hanbin akan memberikanya suka rela.

Menyingkap kaus tipis itu, memaksa sedikit kasar meloloskan nya dari tubuh Lisa. Sedikit terpaku, terpesona dengan tubuh gadisnya yang semakin hari semakin, sexy. Hanbin membasahi bibirnya, menelusuri leher Lisa, turun ke dada hingga sampai di perut datarnya.

Menciumi perut itu tanpa ampun, menggelitiki pusar gadisnya sambil sesekali matanya menangkap siluet Lisa yang sedang mengerang kenikmatan karena perlakuanya. Sungguh, suatu kepuasaan untuk Hanbin melihat Lisa meronta keenakan karena dirinya.

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Where stories live. Discover now