11. Terlindungi

3K 385 19
                                    


"Difikir ini bibir obralan kali yah, maen nyosor gitu aja. Sumpah ini tuh first kiss gue."

Lisa bergumam seraya berjalan menyusuri koridor yang menghubungkan parkiran dengan kelasnya. Langkahnya terhenti ketika Mino berdiri pas didepannya, menatapnya dengan lekat dari atas sampai bawah membuat Lisa risih dan menutupi sebagian badannya dengan tas.

Mino tersenyum miring, dia melangkah mendekat pada Lisa membuat Lisa melangkah mundur menghindari Mino.

"Gak usah hindarin gue..." Mino menggemgam tangan Lisa. "...kita tuh masih ada hubungan, dan gue seneng lo udah beda sekarang, jadi gue gak mesti cape-cape buat rubah lo lagi."

Lisa mengerutkan keningnya. "Ngerubah aku? Maksudnya?"

"Lo tuh udah cantik, dan sekarang lo tambah cantik dengan berubah kaya gini. Gue rasanya bahagia banget punya pacar secantik lo, Lis."

Lisa tertawa. "Setelah kamu lakuin semuanya kamu masih punya muka buat ngakuin aku pacar kamu? Mino, kamu lagi gak mabok kan?"

Mino menatap Lisa tajam. "Sebelum gue bilang udahan sama lo, lo masih tetep jadi pacar gue."

Mino menarik tangan Lisa, menariknya secara paksa. Namun tarikan itu tiba-tiba terhenti ketika satu tangan Lisa yang lain tertarik berlawanan arah. Mino meliriknya, dia melihat Hanbin yang kini bediri dengan tangan menggenggam tangan Lisa kuat.

"Lepasin tangan lo dari cewe gue.!"

Hanbin tersenyum. "Gue gak salah denger? Eriska lo kemanain?"

"Eriska pacar lo, gak usah so amnesia."

"Setelah gue tau kalo lo nyicip si Eriska gue gak lagi ngakuin dia, sorry yah gue gak butuh barang bekas kaya gitu."

Eriska yang berada diambang pintu kelas, melihat ketiga orang itu yang menyebut namanya dan hinaan yang Hanbin lontarkan membuat Eriska menggeram kesal. Hanbin melirik Eriska, dia tersenyum miring. "Dia?" Tunjuknya pada Eriska. "...gue udah kasih dia sama yang lebih membutuhkan, gue gak mau terlalu lama pelihara barang murah kaya gitu."

"Kak, kamu keterlaluan." Bisik Lisa pada Hanbin.

Hanbin tak mengindahkan perkataan Lisa, dia menarik Lisa dengan sekali hentakan membuat pagutan tangannya dengan Mino terlepas. Hanbin melingkarkan tangannya pada bahu Lisa.

Smirk nya muncul.

"Gak usah ngelebelin Lisa pacar lo, karna sekarang dia cuman milik gue. Ngerti? Dan..." Hanbin menatap siswa-siswa yang kini sedang berkerumun menontonnya. "...ini buat kalian yah, kalo ada yang berani nyentuh Lisa dikit aja urusannya sama gue. Terus kalo kalian liat orang ini..." Tunjuknya pada Mino. "...gangguin pacar gue, kalian wajib ngelapor sama gue, ngerti?"

Semua siswa mengangguk serempak, Hanbin tersenyum puas. Dia menarik Lisa menjauh, tangannya yang sedari tadi bertengger dibahu Lisa tak dia lepas sama sekali. Hanbin benar-benar sudah terlihat sebagai kekasih sesungguhnya, yang menjaga wanitanya sebaik mungkin.

June dan Yoyo tertawa diujung koridor, sampai ketika Jennie menepuk pundaknya dan membuat kedua lelaki itu melirik Jennie sekilas.

"Kaka lo pinter akting, Jen." Ucap Yoyo.

"Gue juga baru sadar, dan sekarang gue akuin kakak gue bener-bener keren." Jawab Jennie dengan mata yang tak hentinya menatap kepergian Hanbin dan Lisa.

"Gue malah fokus ke Eriska, nahan emosi sampai kaya yang nahan boker kaya gitu."

Yoyo dan Jennie terbahak mendengar perkataan June, mereka akhirnya pergi mengikuti Lisa dan Hanbin. Sampai pada kelas Lisa, Jennie melihat Hanbin terduduk dimejanya Lisa. Jennie tersenyum miring.

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Where stories live. Discover now