36. Sedikit Perhatian.

1.2K 152 34
                                    

Kalian masih inget konflik-konflik cerita ini gak sih ? Ya kan tau sendiri, aku beneran gak update selama itu hehe takutnya kalian lupa.

Kalian masih inget konflik-konflik cerita ini gak sih ? Ya kan tau sendiri, aku beneran gak update selama itu hehe takutnya kalian lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


06 Mei’20
-
-
-
-
-


"Kamu mau bawa baju berapa, bin?"

Lisa melenggang masuk kedalam kamar, membuka lemari pacarnya. Sedikit terdiam seakan-akan sedang berpikir baju apa yang cocok untuk Hanbin disana. Sementara Hanbin, lelaki itu lebih memilih merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Memejamkan mata, membiarkan Lisa mempersiapkan semuanya.

"Bin, kamu ngga usah bawa-bawa baju ketek aja deh ya. Disana pasti banyak cewe tuh nanti kamu malah keenakan tebar pesona, ck."

Lisa mengambil beberapa buah kaus tangan pendek Hanbin, melipatnya dan memasukan nya ke dalam tas.

"Kolor kamu dimana? Astaga Bin, aku udah tata rapi baju-baju kamu kok sekarang udah amburadul lagi sih?" kata Lisa sedikit rewel, Hanbin meraih bantalnya. Menelungkupkan wajahnya dan dengan sengaja menutup kepalanya dengan bantal tadi. Dia sudah tau, Lisa akan mengomel jika sudah menyangkut baju-bajunya didalam lemari yang sudah berantakan.

"Hanbin, kolor kamu dimana?" tanya Lisa sedikit keras.

"Nggak tau, cari aja nggak akan jalan sendiri kok itu kolor. Paling kegulung-gulung sama baju lain." jawab Hanbin seadanya dengan suara sedikit teredam bantal.

"Jorok banget kamu tuh, aku nggak ngerti lagi deh kalau isi lemari nggak aku pantau dan aku beresin seminggu sekali. Mau jadi apa ini baju-baju kamu?" omel Lisa, gadis itu menoleh melihat Hanbin yang seakan-akan tidak terganggu oleh omelanya. "...dasar babon berjalan, bersyukur kamu punya pacar sekaligus babu kayak aku gini." lanjutnya dengan bibir sedikit dimajukan, sebal.

Hanbin terkikik geli, menahan tawanya. Dia sudah biasa mendapat omelan dari Lisa perihal isi lemarinya yang memang selalu tidak tertata rapi. Lelaki itu menerima segala sumpah serapah Lisa, karena memang benar itu kesalahanya.

"Ya ampun! Kenapa kolor sama kaus dalem yang udah bolong gini masih kamu koleksi sih bin?" pekik Lisa, sembari mengacungkang sebuah kolor berwarna navy yang terdapat bolongan di bagian depan dan belakangnya.

.....punya mu setajem apa sih sampai dalaman kamu bolong gini semua?"

Hanbin tertawa renyah, dia tidak bisa lagi menahan tawanya. Melempar bantal itu kearah Lisa yang kini memberenggut lucu.

"Kamu tuh bawel banget sih hahaha."

"Gimana nggak bawel, orang nya kayak kamu ya aku bawelin!" sungut Lisa semangat, "terus ini maksudnya apa? Masih pake di koleksi, kasian burung kamu kedinginan kalau kamu paksain pake."

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang