19. Deg-degan

2K 278 22
                                    

"sshhhh~ mhhhh~ ..."

"akkkkkk junnhhhh..."

"hhhhh yashhh babyyy nhhh~"

Brak-!!

"Gue berdiri setan, jangan tularin keengasan lo bisa kaga !!" pekik Yoyo bersamaan dengan tendangan kencang sehingga membuat pintu kamar itu terbuka menampakan dua pasang sejoli dengan posisi wanita tepat terduduk diatas lelaki itu dengan tubuh terekspos tanpa sehelai kain dan tentu dengan keadaan rambut keduanya yang sangat kacau.

"Woy tutup anjing, body cewe gue nih !" pekik June, dia menarik Rose-kekasihnya itu sehingga terjatuh tepat didadanya. Menarik selimut dan menyelimuti tubuh keduanya itu.

Rose terkekeh pelan, ia menatap Yoyo dan menjulurkan lidahnya menggoda "Kak, engas ya ?" goda Rose, dia sengaja menyingkap rambutnya kesamping menampilkan pundak telanjangnya dan sedikit dada bagian atasnya, Yoyo yang melihat itu mengalihkan pandanganya, membuat Rose semakin tertawa. "Yang liat deh kak yoyo engas hahaha" adunya pada June.

"sshhhh yaanggg jangan gerak ahhh otong gue."

"Anjing ya lo bedua." seru Yoyo, tangannya terangkat menunjuk Rose "Noh toket lo ampir keliatan, lo sengaja godain gue ? Mau ngundang gue buat gabung huh ?" cerocos Yoyo.

"Woy santai dong bos, lo gabung gua patahin punya lo !" ancam June, dia semakin menarik selimut itu menutupi seluruh badan Rose sampe kepala. "...dah sana lo ganggu aja orang bentar lagi klimaks juga, telek lo.!"

Yoyo mendesah dan menggelengkan kepalanya tidak habis fikir bagaimana bisa kedua orang ini melakukan hal "itu" disiang bolong seperti ini. Yoyo menutup pintu itu dengan kencang dan kembali melangkahkan kakinya meninggalkan kedua orang itu.

"akhhhhh sayanggg pelan pelaann!!"

"WOY!!" geram Yoyo frustasi.

======

Hanbin menatap Yoyo yang berjalan ke arahnya heran. "Napa lo ?" tanya Hanbin dan melempar bantal kecil tepat mengenai kepalanya.

"Anjing, kalian bedua sama aja perusak mood gue!" katanya dan secepat kilat mendudukan pantatnya di sofa samping hanbin.

"Lha." jawab Hanbin bingung, "..si June mana ?" tanya nya.

"Lagi buang sperma." jawab Yoyo asal.

"Ngeshake ?"

"Iye, tapi ditampung Rose."

Hanbin mengangguk mengerti, dia kembali menyalakan satu batang rokok yang sempat tertunda tadi, menyematkannya pada kedua bibir atas bawahnya dan membakar ujung roko itu seraya menghisap lalu menghembuskannya.

"Dah biasa ngapain lo sewot ?"

Yoyo menaikan alisnya dan menatap Hanbin tidak mengerti. "Hah ?"

"Huh hah huh hah lo." seraya menendang tubuh Yoyo sampe terjungkal. "...itu si june dah biasa dia buang-buang sperma kaya gitu, masih untung ada yang nampung lah lo ? Makasih lo sama tangan lo harusnya."

"Bangsat." gumam Yoyo.

Hanbin terdiam, menikmati setiap hisapan rokok itu seraya menyandarkan punggungnya di sofa, kepalanya sengaja dia dongakan merewangan kejadian kemarin Lusa.

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें