42. A Little Actions.

1.1K 168 37
                                    

Gak tau deh part ini bakal hidup apa engga, soalnya ini ditulis ulang. Tadi udah selesai tapi kehapus, mau nangis.

Gimana puasanya? Lancar kah?Vote coment jangan lupa yak!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gimana puasanya? Lancar kah?
Vote coment jangan lupa yak!

16 Mei'20
-
-
-
-
-
-

Lisa terdiam, matanya menilik sesosok pria yang begitu dia cintai. Rahang kokoh nya, hidung mancung serta bibir tebalnya benar-benar mampu membuat Lisa terhanyut. Hanbin, pria itu jika sedang serius seperti ini maka akan terlihat berkali-kali lipat kegantenganya, begitu pikir Lisa.

Sudah jam dua dini hari, jika untuk manusia normal ini adalah jam dimana sedang enak-enaknya terlelap menyelami mimpi, tetapi untuk Hanbin ini adalah waktu yang tepat untuk dia bergelut dengan kreatifitas otaknya, mengembangkan kata demi kata agar menjadi sebuah lirik indah.

Lisa menghela nafas, dia benar-benar sudah kehabisan akal untuk membuat Hanbin berhenti. Pria itu butuh istirahat.

"Tidur, Lis!" kata Hanbin tanpa menoleh sedikitpun, lelaki itu masih saja fokus pada layar laptop nya juga tangan yang memengang pensil, sesekali mencoret sebuah kertas di meja.

Kenapa jika sedang serius seperti itu malah tambah ganteng sih?

"Aku nggak akan tidur sebelum kamu tidur." jawab Lisa.

Tidak ada sautan lagi dari Hanbin, pria itu masih saja asyik dengan dunia nya. Lisa mencebik kesal, dia bosan juga ternyata berdiam diri menunggu Hanbin yang tidak juga selesai. Mungkin dia akan berhenti jiga matahari telah terbit.

Mendengus kencang, Lisa menarik selimut nya menutupi kepala. Dia kesal.

Hanbin menghela nafas, berdiri dari duduk nya lalu berjalan ke arah Lisa. Sementara wanita itu menyunggingkang senyum nya, rasanya dia telah berhasil membuat Hanbin berhenti.

Tetapi tiba-tiba selimut nya tersingkap, badanya terangkat dengan cepat. Kedua tangan Hanbin sudah terselip diantara ketiak Lisa dan menggendong Lisa seperti anak kecil. Kedua kaki wanita itu secara alamiah melingkar di pinggul Hanbin. Sedikit memekik kaget, Hanbin malah santai saja kembali berjalan ke arah meja nya.

"Kamu berisik, aku nggak konsen!" gumam Hanbin.

Wajah nya datar sekali, pria itu mendudukan bokong nya dimeja dengan Lisa yang berada di pangkuanya, wanita itu menyenderkan kepalanya di bahu Hanbin, wajahnya sengaja dua sembunyikan dilekukan leher pria itu. Menghirup aroma maskulin yang menguar, Lisa akan sangat nyaman jika harus begini.

"Kamu harus tidur, Bin. Begadang itu nggak baik." kata Lisa pelan.

"Tau nggak baik, kenapa kamu nggak tidur juga." tanya Hanbin santai.

Lisa mendengus, "Kamu tuh di bilangin malah balik-balikin omongan," tangan nya melingkar memeluk badan Hanbin. "Aku nggak akan tidur kalau kamu nggak tidur." lanjutnya sedikit merengek.

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Where stories live. Discover now