Chapter 53

175 30 5
                                    

"Hentikan Ayah!"

Hideo menghentikkan serangannya, ketika mendengar suara seorang gadis yang sangat ia kenal. Hideo dengan cepat menoleh kesana kemari mencoba mencari sumber suara. Bukan hanya Hideo saja, Ichiro, Yuka dan Arata juga melakukan hal yang sama. Ryota dengan segenap kekuatannya juga berusaha mencari tahu siapa pemilik suara tersebut.

Titik-titik cahaya mulai bermunculan, tak lama kemudian berkumpul dan seolah-olah menggambarkan sesuatu di sebuah ruang kosong tepat di sebelah kanan Hideo, beberapa meter dari tempatnya berada.

Kumpulan titik cahaya tersebut mulai bersinar terang dan lama-keamaan menciptakan cahaya yang menyilaukan, seperti teriknya sinar matahari yang muncul dari balik awan hitam. Hal yang mengejutkan setelah itu adalah, munculnya seseorang. Tidak, dua orang.

Seorang wanita paruh baya yang kemungkinan besar umurnya tidak jauh beda dengan ibu Yuka dan seorang gadis yang sepertinya berusia lebih tua dari Ichiro. Wanita paruh baya itu memiliki rambut sebahu berwarna hitam, dia terlihat anggun dan memiliki tatapannya seolah mencerminkan kelembutan dan ketenangan.

Berbeda dengan wanita paruh baya itu, seorang gadis yang juga muncul di sebelahnya, memiliki rambut panjang bergelombang indah. Mereka berdua memiliki kesamaan, yakni sama-sama memiliki warna rambut hitam. Wajahnya sangat cantik dan menawan. Wanita paruh baya dan gadis itu tampak diselimuti cahaya putih bercampur kuning pudar, membuatnya terlihat seperti sosok yang berbeda.

Dilihat bagaimana pun mereka seperti manusia, tapi dengan adanya cahaya yang menyelimuti, mereka jadi terlihat seperti bukan manusia. Apa mereka malaikat? Tapi bagaimana mungkin? Pikir Yuka.

Mengabaikan keterkejutan semua orang yang melihatnya, gadis itu melemparkan tatapan garang ke arah Hideo. "Selama ini kami diam saja dan tidak menemui ayah, kami pikir semua akan baik-baik. Kupikir semua akan baik-baik saja jika diantara kami tidak ada yang menemui ayah, tapi..."

Gadis itu menunduk seolah menahan sesuatu yang ingin dikatakannya. Wanita paruh baya yang berada di sebelahnya, menyentuh kedua pundak gadis itu. Kemudian tatapannya terlihat sendu, Ia menatap Hideo.

"Lama tidak berjumpa Hideo..."

Hideo membulatkan matanya tidak percaya. Dengan langkah patah-patah Ia berjalan ke arah mereka berdua. Ia masih tidak percaya. Orang-orang yang sangat disayanginya disini, kemampuannya dan usahanya, apa hal ini terjadi karena itu?

Apa ini karena kemampuan ketiganya?

"Ba-bagaimana mungkin... Kupikir kemampuan ini tidak akan pernah berhasil."

"Kemampuanmu berhasil memanggil kami, tapi..." Wanita paruh baya itu menatap putrinya yang masih menunduk, "Kami menolak bertemu denganmu... karena dunia kita telah berbeda," balas wanita itu. Hideo tampak membulatkan matanya terkejut akan pernyataan wanita itu.

"Kami hanya tidak ingin menjadi jalan penghalang untuk kebahagiaanmu," Wanita paruh baya itu mencoba tersenyum dan terlihat baik-baik saja, namun gagal ketika Hideo menyentuh pipi wanita itu yang merupakan istrinya.

Hideo juga menyentuh pundak putrinya, membuat gadis itu mendongak menatap Hideo. Dengan rasa rindu luar biasa yang terpendam selama bertahun-tahun, Hideo akhirnya dapat kembali bertemu keluarganya. Keluarga kecilnya yang bahagia. Pria itu memeluk keduanya.

Terlihat perbedaan yang sangat besar diantara ketiganya, dimana istri dan putrinya yang terlihat diselimuti cahaya pudar, seolah-olah memang berbeda dari manusia kebanyakan.

"The Spirite Summoner." Ichiro berbisik pelan, namun Yuka masih mampu mendengarnya. Yuka kembali menatap reuni keluarga di depannya. Yuka memang tidak tahu secara detail-nya tapi, dari padanan kata yang Ichiro ucapkan, sepertinya kemampuan ketiga Hideo berhubungan dengan pemanggilan roh atau jiwa. Tunggu jika memang begitu, maka...

Our Secret Ability 『END』Место, где живут истории. Откройте их для себя