Chapter 27

167 31 4
                                    

'Apa yang harus kulakukan sekarang?!'  Batin Yuka bingung.

Dua langkah lagi sebelum Karina mencapai keberadaannya yang terduduk di tanah dengan rambut yang tertarik ke atas.

'Berpikir Yuka,' ia memejamkan matanya.

"Kenapa? Kau takut sekarang?" Ucap salah satu bawahan Karina, disertai tawa mereka yang menggema di tempat sepi di belakang gedung sekolah.

'Apa tidak ada cctv disini yang melihatku?'  Yuka membatin frustasi, rambutnya yang tertarik membuat kepalanya terlalu sakit meski hanya menoleh untuk melihat keberadaan cctv di tempat ini.

Tiba-tiba terbesit sebuah ide, yah meski mungkin ini tidak terlalu berguna, sepertinya. Tapi patut dicoba.

Yuka memejamkan matanya sekali lagi, kemudian membuka matanya, dan terlihatlah mata Yuka yang awalnya berwarna coklat perlahan berubah menjadi hazel terang. Benar Yuka menggunakan kemampuannya.

Hal itu tentu saja membuat Karina dan bawahannya kaget bercampur heran.

"A-apa yang terjadi padanya?" Ucap panik gadis berambut pirang pendek dengan pita besar menghiasi di kepalanya.

"Matanya berubah warna!" ucap gadis berambut pink itu menimpali seraya masih memegang rambut Yuka.

"Apa dia menggunakan lensa mata?! Tapi kapan dia menggantinya?" Gadis dengan rambut ungu pada bagian ujungnya ikut menambahkan dengan raut bingung dan heran.

Kemudian mereka semua menatap kearah Karina yang masih diam terpaku, karena bingung akan perubahan iris mata Yuka. Setelah beberapa saat iris mata Yuka kembali ke semula warna coklat, menandakan ia telah berakhir menggunakan kemampuannya.

'Syukurlah, dan sepertinya aku berhasil mengulur sedikit waktu. Mereka tampak kaget melihat perubahan warna mataku.'

"Hah?! Kembali seperti semula?" Kaget gadis dengan pita besar di kepalanya.

"Apa yang kau lakukan gadis payah?!" Bentak perempuan berambut pink seraya mengeratkan tarikannya pada rambut Yuka.

"Akh..." ringis Yuka seraya berusaha memegang rambutnya, berharap dengan begitu tarikan rambutnya terasa tidak terlalau sakit. Tapi nyatanya rasa sakitnya tak bisa diredakan.

"Sudahlah, aku langsung saja. Gadis ini harus diberi pelajaran karena kelancangannya terhadap Putri Karina!" Karina berkata angkuh seraya tertawa jahat.

"Tunggu!" ucap Yuka di sela sakitnya.

Membuat tawa Karina terhenti.

"Memangnya kenapa kalian mau mengikuti Karina? Apa yang bagus darinya?!" Yuka membuka suara, bertanya, yang ia tujukan kepada bawahan Karina, dan kini mereka menatap satu sama lain. Dan hal itu tentu saja menghentikan langkah Karina yang hendak melakukan tindakan dengan gunting di tangannya.

"Kami? Tentu saja karena dia gadis yang baik!" Gadis dengan pita di kepalanya tampak memuji Karina, membuat Yuka ingin mual rasanya.

'Gadis yang baik? Yang benar saja! Lalu tindakan sekarang apa bisa dikategorikan baik?!' Kesal Yuka. 


"Dan dia juga pantang menyerah!" tambah gadis dengan rambut ungu di ujungnya.

'Pantang menyerah mengejar laki-laki maksudmu?!' 

"Kalian yakin mengikutinya karena hal yang kalian sebutkan? Bukan karena kepopulerannya?!"  selidik Yuka, meski sambil sesekali meringis. Rambutnya masih ditarik oleh salah satu dari mereka.

'Aku harus mengulur waktu, sedikit lagi... Cepatlah datang!' Batin Yuka.

"Kalian hanya menempel karena kepopuleran dan karena dia anak kelas atas kan? Makanya kalian mau bergaul dengannya kan?" 

Our Secret Ability 『END』Where stories live. Discover now