Chapter 24

205 30 6
                                    

❝Terkadang diam adalah hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini❞



~♤♡◇♧~


Seperti yang Ryota katakan kemarin -bahwa ia akan pergi untuk suatu urusan- bangku di belakang Yuka, tempat laki-laki itu duduk tampak kosong.

Membuat Yuka sedikit kesepian. Yah meskipun jika laki-laki datar itu sekolah, ia tetap merasa sepi karena laki-laki tidak sama sekali tidak mengeluarkan suaranya. Jalankan berbicara bahkan hanya untuk bersuara saja tidak. Tapi rasa sepi kali ini berbeda dari pada saat laki-laki itu ada.

Yuka memangku dagunya dengan tangan kanan dan menatap jendela serta cuaca hari ini yang sepertinya cukup cerah. Sekilas ia melirik ke bangku sebelah kanan, dimana Aoki biasanya duduk. Laki-laki percaya diri itu sepertinya terlambat karena bangkunya tetap kosong meskipun bel sekolah tak lama lagi akan berbunyi.

Dan benar saja seperti dugaan bel sekolah berbunyi, membuat Yuka heran tak biasanya laki-laki itu datang sampai seterlambat ini. Bahkan sampai sensei memasuki kelas dan mengabsen, Aoki juga tak tampak batang hidungnya.

Hal itu membuat Yuka penasaran dan bertanya ke Aki yang duduk di depannya.

"Ssst, Aki," bisik Yuka, membuat Aki menoleh kearah Yuka, menanti hal apa yang ingin dibicarakan oleh Yuka.

"Ada apa?" Tanya Aki yang juga berbisik.

"Apa Aoki tidak sekolah?" Tanya Yuka penasaran

"Tidak, Dia bilang ada urusan," jawab Aki

"Urusan? bagaimana bisa kebetulan seperti ini?" Gumam Yuka, yang mampu didengar oleh Aki.

"Memangnya kenapa?" Tanya Aki

"Ah? Tidak, hanya saja Ryota juga izin hari ini, bagaimana bisa mereka kebetulan memiliki urusan di hari yang sama?" Yuka mulai curiga.

"Hee? Kau sudah tahu kalau Ryota izin? Bagaimana bisa? Dia memberitahumu langsung ya? Ah manisnya," goda Aki, membuat Yuka menatap kesal gadis di depannya. Bahkan gadis invisible itu sudah hampir tertawa karena melihat ekspresi Yuka yang hampir memerah menahan malu.

"Ah sudahlah, kau ini!" Ucap Yuka kesal.

"Tenang saja, jika kau suka dia aku akan mendukungmu," ucap Aki seraya berbalik ke posisi semula, karena namanya sebentar lagi akan diabsen oleh sensei.

'Urgh, Aki kau mengesalkan, lagipula siapa yang suka?!' Batin Yuka tak terima. Meskipun kesal, wajah Yuka malah memerah akibat ucapan gadis berambut hitam di depannya.

"Oh iya nanti ke kantin bareng yuk, ada menu baru di kantin!" Ucap Aki tiba-tiba setelah mengangkat tangan ketika sensei mengabsen namanya, membuat Yuka yang sedang berpikir akibat perkataan Aki sebelumnya sedikit kaget.

"Ish, kau ini. Kaget tahu, iya, iya. Tidak usah mengagetkanku begitu," ucap Yuka mengiyakan dengan malas.

"Apa kau kepikiran karena ucapanku? Astaga kau manis sekali, tenang saja kalian cocok kok!" Ucap Aki seraya terkekeh di akhir kalimatnya.

"Bukan begitu!" Seru Yuka tanpa sadar sengaja meninggikan volume suaranya. Membuat seisi kelas memperhatikan Yuka.

"Maaf yang dibelakang, tolong pelankan suaranya, saya sedang mengabsen," tegur sensei di depan kelas.

"Ma-maafkan saya sensei," ucap Yuka meminta maaf, dan untunglah sensei mau memafkan kesalahannya dan kembali melanjutkan kegiatan absen pagi yang sempat tertunda akibat perbuatan Yuka.

Our Secret Ability 『END』Where stories live. Discover now