Chapter 1

993 69 5
                                    

❝Lebih baik sekarang, dari pada tidak sama sekali❞

~♤♡◇♧~

Seorang gadis dengan rambut sepunggung tengah terburu-buru mempersiapkan keperluannya. Seragam sekolah tampak melekat dengan rapi di tubuhnya. Kemeja putih dengan blazer hitam berlengan panjang serta dasi merah menempel dengan rapi pada bagian tubuh atasnya, sedangkan bagian tubuh bawahnya tampak ditutupi rok pendek selutut berwarna senada dengan dasinya hanya saja ditambah dengan motif kotak kotak.

Gadis itu kemudian berjalan dan tampak berdiri di depan sebuah cermin yang menampilkan seluruh penampilannya dari ujung kepala sampai ujung kaki yang dibalut kaus dan sepatu hitam polos. Memperhatikan dirinya sejenak dan merapikan rambutnya yang ia gerai dan tampak dihiasi dua buah jepit rambut

"Sempurna," ucapnya setelah memperhatikan dirinya yang kini telah berpenampilan rapi

"Yuka, ayo turun saatnya sarapan." Terdengar suara dari arah luar kamarnya, tepatnya berasal dari lantai bawah karena kamar Yuka berada di lantai atas dan Yuka tahu persis siapa pemilik suara tersebut. Siapa lagi kalau bukan ibunya.

Tanpa perlu menunggu lama lagi, ia segera mengambil tasnya dan segera beranjak turun.

"Selamat pagi Ibu!" Ucap Yuka penuh semangat saat melihat ibunya tampak keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi sarapan. Yuka dengan segera duduk di meja makan.

"Selamat pagi," balas Aiko yang tak lain adalah ibunya Yuka, menjawab sapaan dari putrinya. "Bagaimana apa kau siap untuk hari pertama di sekolah barumu?" tanya Aiko seraya meletakkan sepiring roti mentega hangat.

"Aku sedikit gugup, semoga saja semua berjalan lancar." Yuka mengambil dan melahap roti mentega sarapannya, setelah menjawab perkataan ibunya.

"Oiya, ibu mungkin akan pulang terlambat nanti. Ada beberapa berita yang harus ditulis hari ini," ucap Aiko seraya duduk dan mulai menyeruput teh hangat yang baru saja dibuatnya di dapur.

"Eh? Bukannya dua hari yang lalu ibu sudah lembur? Kenapa lembur lagi?" protes Yuka.

Baiklah Yuka bukan anak manja yang ingin selalu bersama ibunya setiap saat. Yuka hanya khawatir pada kesehatan ibunya, jika ibunya terus terusan lembur tentu tidak baik untuk kesehatannya kan? Yuka juga tahu betul bahwa pekerjaan ibunya yang merupakan seorang jurnalis memerlukan energi yang cukup banyak untuk melaksanakan pekerjaannya karena harus pergi kesana kemari, membuka selancar internet serta up to date untuk mencari berita terkini dan tentu saja memastikan berita itu benar atau tidak sebelum ditulis dan dipublikasikan.

Apalagi Yuka dan ibunya baru saja pindah ke kota ini, karena pemindahtugasan ibunya, membuat tugas ibunya bertambah banyak, tapi tetap saja Yuka tak ingin ibunya memaksakan diri karena pekerjaannya.

Ngomong-ngomong pemindahtugasan ibunya inilah yang membuat Yuka harus pindah dari sekolah lamanya, setidaknya ini menguntungkan Yuka, sebab di sekolah lamanya Yuka sama sekali tidak memiliki teman.

Yuka pernah mendengar desas desus teman-teman sekelasnya yang mengatakan kalau dirinya adalah anak aneh dan ansos sehingga mereka menjauhinya. padahal gosip itu tidaklah benar, malahan Yuka sangat ingin memiliki teman. Namun, apa daya gosip memang lebih kuat dan cepat menyebar dari pada kebenaran itu sendiri.

Jadi selama bersekolah di sekolah lamanya itu ia selalu menyendiri di bangkunya tanpa seseorang yang mau mengajaknya mengobrol.

Balik lagi ke topik tentang pekerjaan ibunya. Ibunya bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi perekonomian dan keperluan mereka. Ingin sekali Yuka menolong ibunya walau sekedar bekerja part time di sebuah minimarket, tetapi ibunya melarang dan hanya menyuruh Yuka untuk menekuni sekolah dengan baik.

Our Secret Ability 『END』Where stories live. Discover now