Prolog

1.8K 103 0
                                    


"Hei, apa dia yang sering dipanggil anak aneh itu?"

"Kurasa iya, dari gerak-geriknya aja udah aneh!"

"Benar, aku dengar-dengar juga. Anak itu selalu menyendiri, mencurigakan"

"Aku juga pernah dengar, kalau benda-benda selalu bergerak sendiri saat disekitarnya, menyeramkan!"

Orang-orang selalu mengatakan hal-hal yang mereka inginkan tanpa mempedulikan seseorang yang mereka bicarakan ada di dekat mereka, entah memang sengaja atau mereka memang tidak tahu. yang jelas perkataan mereka terdengar jelas. Sangat jelas.

Seorang anak laki-laki berjalan tanpa mempedulikan ucapan-ucapan yang terlontar dari mulut orang-orang serta teman-teman -sebenarnya tidak bisa dianggap teman juga, karena kenyataannya ia tak pernah berbicara dengan mereka- yang tanpa merasa bersalah membicarakan hal yang tidak-tidak mengenai dirinya. Ia cukup yakin kalau ungkapan-ungkapan tersebut ditujukan kepada dirinya.

Ia berjalan seraya menutup kedua telinganya, sadar bahwa ia tak dapat menghentikan orang-orang berbicara buruk terhadapnya lebih baik dirinya menutup kedua telinganya. Itu akan menjadi jalan termudah untuk melewati semuanya. Membantah dan mengeluarkan emosi untuk ucapan-ucapan orang-orang tersebut pun tidak ada gunanya, karena sebenarnya beberapa dari ucapan mereka benar adanya.

Ia memang bisa menggerakkan benda tanpa menyentuhnya, tapi kemampuan ini masih belum ia kuasai. Jika saja boleh memilih, ia sama sekali tidak menginginkan kemampuan ini, ia lebih memilih menjadi manusia normal. Ia bahkan tidak mengetahui apa penyebab munculnya kemampuan. Dia hanya tahu kalau kemampuan ini muncul beberapa bulan lalu, ia sendiri tidak ingat bagaimana awal munculnya kemampuannya, yang ia tahu hanya benda-benda dapat bergerak ketika dirinya tak dapat menahan emosinya, mungkin karena hal itu orang-orang menganggap dirinya aneh.

Karena tak ada yang bisa dia lakukan, apalagi untuk anak dengan umur sebelia ini, anak laki-laki itu memutuskan untuk menjalaninya. Menjalani kehidupan yang mungkin saja suram untuk kedepannya akibat kemampuannya ini. Dia akan berusaha meski terkadang sulit untuk dilakukan.

Dia tak memiliki pilihan lain
Duduk di bawah pohon rindang, sendirian di hari dimana matahari bersinar terik seperti saat ini menjadi pilihan terbaik untuknya.

Disini tak akan ada orang yang membicarakan perihal kemampuan aneh yang Ia miliki. Panas sang mentari seolah-olah terhambat oleh kesejukan yang dihasilkan dedaunan pohon yang menciptakan suasana rindang dibawah bayangannya. menyebabkan anak laki- laki kecil itu enggan meninggalkan tempat tersebut.

Bohong jika ia tidak memikirkan ucapan-ucapan orang yang membicarakannya, meski sudah mencoba untuk mengabaikannya, tetap saja ia memikirkannya.

Perlahan-lahan air matanya menetes, anak itu memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya dengan menunduk. Berharap dengan keluarnya air mata, kesedihannya akan ucapan-ucapan buruk terhadapanya dapat dihilangkan seiring dengan mengalirnya air mata melalui pipinya.

Ibunya sudah sering mengatakan bahwa "laki-laki tidak seharusnya menangis" namun, kali ini ia tak dapat mengikuti perintah ibunya. Dia yakin ibunya pasti marah mengetahui bahwa perintahnya tidak terlaksana dengan baik, yah meskipun dia tak akan bisa bertemu dengan ibunya lagi.

Selain kehilangan ibunya, ditambah dengan beban berupa kemampuan aneh yang ia miliki merupakan pukulan yang cukup besar untuk ia tanggung seorang diri apalagi untuk seukuran anak berumur tujuh tahun. Selama ini ia telah berusaha melawan keadaan seperti saat ini, hingga ia mencapai batasannya.

"Kenapa kau menangis?" Terdengar suara seseorang yang berasal dari arah depan tempat anak laki-laki itu duduk.

Laki-laki itu segera mengangkat kepalanya, dan menghapus air matanya. Tampaklah seorang gadis dengan rambut pendek sebahu berwarna cokelat, berhiaskan dua buah jepit rambut. Mata cokelat berwarna senada dengan rambutnya menatap anak laki-laki itu dengan lembut.

"Jangan menangis, laki-laki tidak boleh menangis loh!" Ucap gadis yang diperkirakan sebaya dengannya.

Gadis itu berjalan mendekat dan berakhir duduk disebelah laki-laki tersebut.
Seraya memandang langit dengan senyum yang terukir jelas di bibir mungilnya, dan anak laki-laki di sebelahnya hanya bisa memandang diam tanpa berkata sepatah kata pun, meski ini pertama kalinya ada seseorang yang duduk di sebelahnya tanpa rasa takut.

Namun, entah kenapa laki-laki itu merasa tenang saat berada di samping gadis itu, membuat perasaan sedihnya yang beberapa saat lalu melanda hatinya menguap begitu saja, pada akhirnya mereka sama-sama menikmati indahnya langit di siang hari itu.
Sampai pada akhirnya gadis itu membuka suara, memecah keheningan yang tercipta beberapa saat yang lalu. Namun, kata-kata yang diucapkan gadis itu mampu membuat anak laki-laki tersebut terkejut karena ucapannya.

"Kau tahu? bukan hanya dirimu yang berbeda, aku juga berbeda. Jadi berhentilah berpikir kalau kau sendirian dan jadikan kemampuan kita sebagai rahasia bersama, Oke?" gadis itu tersenyum di akhir kalimatnya, namun mengundang tanda tanya untuk anak laki-laki itu.

Apa maksud dari yang dikatakannya? Apa itu artinya Ia memiliki hal yang sama seperti kemampuan aneh ini?


****Our Secret Ability****

Our Secret Ability 『END』Where stories live. Discover now