Chapter 50

155 30 5
                                    

"Hideo..." desis Arata, tak menyangka orang itu akan menemukan mereka secepat ini. Ini adalah situasi yang paling ingin dihindari oleh Arata sendiri. Yuka berdiri di belakang punggung Arata menatap Hideo dengan mata membulat. Pikiran Yuka juga tak jauh beda dengan Arata yang terkejut dengan kedatangan Hideo tiba-tiba.

"Yah, aku cukup kaget kita bisa bertemu disini. Aku juga tidak menyangka kalau pemilik gedung ini sendiri akan ditolak akses masuknya meski hanya untuk berjalan-jalan di gedungnya sendiri."

Arata masih menatap Hideo waspada sambil melindungi Yuka dibelakangnya. Ditolak akses masuknya, itu berarti Daiki berhasil merebut kendali utama sebelum Hideo sempat mengakses sistemnya.

"Apa yang kau lakukan di sini," tanya Arata dengan tetap menjaga nada suaranya.

"Apa yang aku lakukan di sini? Tentu saja menyambut tamu seperti kalian, tapi berhubung aku tak bisa masuk, jadi aku hanya bisa menemui kalian berdua saja."

Hideo yang awalnya tersenyum seolah benar-benar menyambut tamu bak tuan rumah yang ramah, tiba-tiba saja mengganti raut wajahnya menjadi dingin tanpa ekspresi. Hal ini membuat Yuka tanpa sadar merinding dibuatnya.

"Heh, aku tidak menyangka kalian mampu menyudutkanku sampai seperti ini. Aku terlalu mengabaikan semua yang terjadi di dalam gedung sampai-sampai aku tidak menyangka selain kau, Daiki juga memiliki maksud untuk menentangku."

"Tapi tentu saja aku tidak bodoh, aku masih punya alternatif lain. Kau tidak lupa kan kalau aku punya ini?" Hideo menunjukkan jam tangannya dan saat itu juga, Arata bagai tersambar petir menyadari sesuatu. 

'Sial!'

"Aku yakin beberapa orang spesial masih berada di dalam gedung karena keterbatasan jumlah seseorang yang memiliki kemampuan teleportasi di pihakmu. Jika aku menggunakan ini dengan tambahan dosis yang kuat, mungkin saja anak-anak yang tidak berdosa itu tidak akan bisa bertahan." Hideo menatap langit-langit gedung, seolah melihat keadaan yang mungkin terjadi di atas gedung nantinya setelah Ia mengatur konfigurasi pada jam tangannya.

"Ah, kau juga harusnya beruntung karena aku tidak memasang alat itu di bawah sini. Haha, itu salahku. Aku hanya tidak menyangka kau akan ke sini dan menyelamatkan gadis itu," Hideo tertawa dan menatap Yuka dengan tatapan tajam.

"Hideo!" Bentak Arata, "Jangan lakukan hal itu!"

Yuka yang tidak mengerti apa yang tengah terjadi dan Ia hanya bisa mengira-ngira dari arah percakapan mereka. Apa pun itu Yuka yakin jam tangan Hideo adalah alat untuk mengaktifkan sesuatu yang berbahaya yang bisa saja membahayakan orang spesial di dalam gedung.

Arata sudah bersiap-siap menerjang Hideo dan mencegahnya menyentuh apa pun di jam tangannya itu, namun...

Hideo sudah lebih dulu menekan sesuatu di jam tangannya.

"Baiklah, dengan begini aku dapat meringankan bebanku. Sekarang, aku tidak perlu memikirkan sesuatu di atas sana."

"Hideo!" Arata menggertakan giginya, ia tidak menyangka seseorang yang Ia anggap teman dekat dulu sekarang berubah menjadi seseorang yang sekejam ini.

Yuka yang menyadari itu, menatap ke langit-langit dengan wajah takut dan panik.

'Tidak! apa pun itu tetaplah aman! Siapa pun!'

Yuka membantin berharap dengan sangat, semoga apa pun hal berbahaya yang baru saja dilakukan oleh orang bernama Hideo, jangan sampai melukai siapa pun atau seorang pun di dalam gedung! Termasuk teman-temannya yang berharga.

'...ka'

'Yuka...'

"Huh?" Yuka menatap sekitar, mencoba memastikan sesuatu. Ia benar-benar merasa ada seseorang yang berusaha memanggilnya dari suatu tempat. Yuka menatap dua orang, Arata dan Hideo, yang masih membicarakan sesuatu dengan atmosfer tegang. Yuka memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari sumber suara.

Our Secret Ability 『END』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang