Chapter 52

156 29 3
                                    

Ice User

adalah kemampuan yang memungkinkan penggunanya untuk menggunakan atau menciptakan es. Itu termasuk kemampuan yang kuat. Ini gawat, pikir Ichiro. Ichiro mencoba berdiri di tengah keterkejutannya atas serangan es tadi. Ia menormalkan kembali ekspresinya.

"He... jadi kemampuan curianmu ice User ya? Menarik."

Yuka cukup kaget ketika mendengar Ichiro berbicara dengan nada meremehkan seperti itu. Ichiro yang Yuka tahu tidak pernah bebricara seperti itu. Menurutnya Ia adalah kakak kelas yang ramah dan murah senyum.

Er... atau dia sengaja? Mungkin saja. Baiklah, sepertinya sekarang Yuka meragukannya. Tentang sifatnya atau pun jati dirinya. Sepertinya Ichiro menyimpan banyak sekali rahasia tentang dirinya yang Yuka tidak tahu.

'Baiklah bukan waktunya memikirkan itu Yuka!'

Yuka menggelengkan kepalanya, 'Aku akan memikirkan semua potongan misteri ini nanti.'  Ketika mereka semua berhasil keluar dengan selamat dari tempat ini.

Hideo bagaimana pun tampak tidak tersinggung, "Ah, melihatmu membuatku teringat akan seseorang. Apa karena wajahnya mirip sekali denganmu?"

Selagi mereka berdua berbicara, Yuka memperhatikan Ryota yang berada di depannya, melindunginya, menggerakkan tangannya dan matanya yang perlahan berubah menjadi ungu, tanda Ia menggunakan kemampuannya.

"Sebaiknya kalian membuat rencana karena gedung ini tidak akan bertahan lama," jawab Hideo kemudian setelah mendengar cukup banyak kata-kata menyinggung yang Ichiro lontarkan kepadanya. 

Ichiro sebenarnya sedari tadi sedang memprovokasi Hideo dengan kata-kata meremehkan dan sebagainya agar Hideo melakukan tindakan gegabah dan mencipatakan peluang untuk mereka, tapi ternyata Ichiro yang malah terkejut akan ucapan Hideo sekarang. Terkejut untuk yang kedua kalinya.

Dengan masih menjaga 'image provokasi' miliknya, Ichiro bertanya, "Apa maksudmu? Gedungnya akan runtuh karena konstrusinya yang lemah? Begitu?"

Tentu tidak mungkin gedung ini dibangun dengan konstruksi lemah. Ichiro tahu betul dari hanya melihat pintu besi dan dindingnya. Hanya saja Ichiro perlu mencari informasi mengenai maksud ucapan Hideo itu.

"Tampaknya kalian hanya sekadar datang, membuat rusuh tanpa persiapan apa-apa," Hideo tersenyum meremehkan. Ia kemudian mengangkat salah satu tangannya yang berisikan jam tangan yang mana halnya merupakan jam yang sama yang menjadi pengendali gas berbahaya yang Ia lepaskan beberapa saat lalu. 

"Aku baru saja mengakifkan mode penghancuran gedung beberapa saat yang lalu, seharusnya sekarang sudah berjalan beberapa menit," jawabnya.

Dan sukses, mereka semua -kecuali Hideo- terkejut akan hal itu.

'Maksudmu gedung ini akan meledak?!'

Ichiro mengepalkan tangannya, "Jadi kau ingin membuat kita semua berakhir di sini dengan kau di dalamnya? Jangan bercanda!"

"Hoo? Aku sudah berencana melakukannya ketika rencanaku gagal dan ya, sekaranglah waktunya. Aku tak dapat mencapai apa pun, penelitianku sia-sia, aku juga tak dapat bertemu siapa pun atau melindungi siap pun," jawabnya. Tersirat nada sedih di setiap kata-kata yang Ia ucapkan.

'Bertemu? melindungi?'

Sepertinya hanya Yuka yang menyadari kata-kata janggal tersebut.

"Lebih baik menghancurkan barang bukti sebelum terlambat," lanjutnya.

Tak berlangsung lama, Ichiro kembali berbicara, "Yah, terserahmu, tapi kami tidak akan berhenti hanya sampai di sini. Meskipun terdesak, kami akan tetap mencari kesempatan dan jalan keluar dari setiap hal," Ichiro tersenyum percaya diri, ekspresi yang sangat tidak cocok dengan keadaan mereka saat ini. Tapi jika melihat Ichiro yang seperti itu, itu artinya Ia punya rencana.

Our Secret Ability 『END』Where stories live. Discover now