38. Naneun Gwaenchanh-a

4.3K 377 199
                                    

Halo semuanya
Kita ketemu lagi di eps selanjutnya.
Yang tanya aku update kapan, aku jadi gak nentu nih. Aku update sesuai mood hehehe

Sumpah gak kerasa udah eps 38 lagi. Bentar lagi mau selesai nih cerita 😭😭😭😭😭

Yaudah deh langsung aja

Happy reading semuanya💜💜

Happy reading semuanya💜💜

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

*
*
*
*
*

Satu bulan berlalu, rasanya hari-hari Yerim terasa lebih berat. Apalagi ditambah suasana yang belum benar-benar stabil, ia tidak bisa keluar dari rumah tanpa didampingi Jungkook. Sedangkan pria itu masih harus mengurus beberapa keperluan, itu pun dengan keamanan tingkat dewa.

Bohong jika Yerim tidak memikirkan bayinya. Setiap saat ketika ia melamun atau sedang tidak fokus, ingatannya tiba-tiba saja bergerak. Dengan perlahan Yerim mengelus perutnya dan berujung dengan isak tangis.

Yerim selalu merasa tidak nyaman, entah karena apa. Perasaannya selalu dihantui dengan ketakutan dan kematian yang datang bersamaan. Hal itu membuat Yerim banyak terdiam dan melamun, tidak jarang ia melukai dirinya sendiri jika sedang masak.

Meski Yerim tidak pernah mengadu pada Jungkook. tetapi beberapa pelayan selalu memberikan informasi pada pria itu, sampai akhirnya Yerim benar-benar istirahat total.

Tidak boleh masak,

Tidak boleh berkebun.

Apalagi pergi untuk berkerja.

Lagi pula setelah kecelakaan itu, Jungkook meminta pada Yerim untuk mengambil cuti. Awalnya Yerim menolak, ia ingin tetap bekerja seperti dokter biasanya. Tetapi pertahanan Yerim tidak sekuat gertakan Jungkook, sampai akhirnya ai menyerah.

Mengikuti apa yang Jungkook katakan.

"Kembali melamun hm..."

Yerim tersentak saat tiba-tiba saja ada sebuah lengan kekar melingkar di pinggangnya. Jungkook baru saja datang dari perjalanan bisnisnya selama tiga hari dari Kanada. Masalah bisnis bukan tentang pasar hitam lainnya.

Satu hari setelah Yerim diperbolehkan pulang. Mereka membuat perjanjian dimana Jungkook harus mengurangi aktivitas sebagai mafinya, mulai dari jualan narkoba, pengelaman uang, dan memberikan pinjaman uang pada penjudi di Macau.

Dengan begitu Yerim akan mendengar semua apa yang Jungkook dengarkan.

"Kau sudah pulang? Aku pikir kau tidak akan pulang secepat ini. Bagaimana bisnisnya?" Yerim membalikkan badan, meski sedikit gugup karena dirinya ketahuan oleh Jungkook sedang berada di dapur.

"Selalu berjalan dengan mulus, Tuhan selalu mendengarkan doa dari istriku ini. Aku sengaja tidak memberi tahumu tentang jam pulang, aku ingin melihat apa yang sedang istriku lakukan jika aku pergi." Jungkook semakin memperdekat jarak mereka, tersenyum sebentar sampai akhirnya mengecup pelan bibir Yerim.

Silenced 1&2[M] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora