Silenced 1&2[M]

20. Check?

Siapa yang rindu sama Jk nih??? Gimana udah liat mv On yang terbaru? Ayo ayo ayo keluarkan pendapat Kalian.

Aku gak bisa lama-lama buat interaksi sama kalian semua. Namun sebelumnya aku bilang terima banyak buat kalian semua yang setia dengan cerita ini. Apalagi aku baru liat yang vote udah 1k ahhh seneng banget pokonya😁😂😂😂😁

*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pandangan Ye Rim tertuju pada langit-langit kamar Jungkook. Suasana masih terasa panas, dan deru nafas mereka masih terdengar bersahutan. Pikiran Ye Rim seakan pecah saat dua puluh menit setelah Jungkook makan, laki-laki itu tiba-tiba berucap romantis dengan suara yang rendah. Membuat siapa pun yang mendengarnya terangsang.

Ye Rim tahu apa yang Jungkook inginkan, namun dengan cepat dia menolak jika dia sedang datang bulan. Namun naas, alasan itu tidak membuat Jungkook berhenti, "Kau baru selesai menstruasi tiga hari yang lalu, jadi saat ini kau sedang subur. Jangan berbohong Ye Rim-ah..."

Mata Ye Rim saja membulat sempurna ketika mendengar jawaban tidak terduga dari Jungkook. Dari mana laki-laki itu tahu tentang jadwal menstruasi dirinya. Jungkook memang laki-laki yang sangat peka, dia langsung menarik pinggang Ye Rim untuk semakin dekat, menghilangkan jejak diantara mereka.

"Kau bilang mulai saat ini aku harus menurut padamu, dan mulai saat itu juga kau harus tahu semua tentangmu. Malahan aku sudah lebih tahu dirimu sejak kita naik helikopter bersama." Jungkook berkat lirih. Ye Rim semakin tidak mengerti dengan pembicaraan Jungkook.

"Aku menyuruh staff di kantor untuk mencari tentangmu, semua tentang riwayat hidupmu. Apa kau tahu dia sampai membuat riset dan studi kasus ke lapangan, mewawancarai orang-orang terdekat termasuk Hoseok hyung dan kakakmu."

"Kau pasti bertanya kenapa aku bisa melakukan semua itu, karena aku seorang Cho Jungkook. Apapun yang aku inginkan semuanya akan berjalan dengan cepat. Asal kau tahu ya, aku mempelajari lima dokumen berbeda tentang riwayat hidupmu. Sejujurnya aku cemburu padamu, kau tumbuh dengan begitu menyenangkan, tidak sepertiku penuh dengan kejadian pilu."