22. Can i Believe?

667 103 42
                                    

Hola semuanya. Heheheh maaf nih ye baru bisa up lagi.  Udah bab 22 aja nih, ada kesan dan pesan? Kira-kira cerita ini tuh ke giaman sih?

But i am so sorry kalau makin sini kalian makin aneh sama ceritanya. Hehehe.  Semoga kalian paham dan makin stay di cerita ini.

Langsung aja

Happy reading All








"Tentu saja dia gagal, mana bisa dia membunuh orang yang begitu disayangi oleh orang yang special baginya."

Hening, sorot mata Hanna terlihat berubah seketika. Tatapannya kosong, namun otaknya tetap bekerja untuk meresap dan mengartikan apa yang baru saja Hong katakan. Pria itu memang benar-benar serius ingin menghancurkan hubungannya dengan Taehyung. Terlihat dari senyuman Hong yang terlihat senang dan puas saat melihat reaksi yang Taehyung tunjukan atas perkataanya.

Tangan Taehyung terkepal dengan begitu kuat. Wajah Taehyung merah padam, dia paling benci jika ada tikus lain yang so tahu dan berusaha menghancurkan apapun yang dimiliki olehnya. Ia sudah merasakan jika emosinya berada di titik puncak paling atas. Namun tujuan Taehyung terhenti kala pegangan tangan Hanna perlahan terlepas.

Dengan segera ia membalikkan badannya dan menemukan kondisi Hanna yang terlihat menunduk dengan kedua tangan yang terkepal kuat. Perempuan itu terlihat marah. Hal yang berhasil membuat Taehyung terkejut sekaligus panik.

"Hanna kau per—"

"Hong! Pergilah, aku muak dengan kedatanganmu." Semuanya tampak terkejut dengan perkataan Hanna. Termasuk Hong yang terlihat begitu terkejut namun sebuah senyuman langsung terlukis dengan jelas di wajahnya. Apalagi kala mata mereka bertatapan, sensasi yang tidak biasa.

Hanna menatap dirinya sudah seperti mangsa yang siap santap. Taehyung malah merasakan nyeri pada dadanya, ia tahu jika Hanna mengerti dengan apa yang Hong katakan barusan. Mustahil jika perempuan itu tidak paham. Namun sekarang? perempuan itu malah berada di pihaknya.

"Baiklah... aku akan menuruti apapun yang kau katakan. Dan Kau—" Hong sengaja menggantungkan kalimatnya, bersamaan dengan dirinya yang menunjuk Taehyung. "Aku pastikan jika kau akan hancur!"

"Hong berhenti merendahkan suamiku!" bentak Hanna kembali. Taehyung semakin merasakan denyutan pada dadanya semakin keras. Kini ia tidak peduli dengan manusia sialan yang terus merendahkan dan mengancam dirinya. Hanna lebih menguras perhatiannya. Taehyung bisa melihat dengan begitu kontras jika raut wajah Hanna terlihat muram, marah, lelah sekaligus kebingungan.

Ia tahu jika dirinya lah yang membuat Hanna seperti itu. Ia mengakui jika dirinya telah kembali berbohong dan berusaha menyembunyikan perintah yang ayah Hanna berikan padanya.

Silenced 1&2[M] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant