2. Strange

11.7K 938 90
                                    


Seperti Janjinya, Jungkook membangunkan Ye Rim setelah jemputan datang. Dengan gerakan halusnya, Jungkook menggoyahkan sedikit badan Ye Rim membuat perempuan yang terlihat tidak nyaman dengan tidurnya itu terbangun. Ye Rim sedikit terkejut ketika dirinya terbangun dengan seorang laki-laki di sampingnya.

"Lebih baik kau beristirahat di rumahmu saja, hujan sudah reda. Aku akan mengantar kau pulang, ayo sebelum hujan kembali turun." Jungkook berdiri dan mengulurkan tangannya, namun tidak ada respon. Ye Rim masih terdiam menatap tangan Jungkook.

"Ada apa? Kau takut tanganku banyak kuman? Tenang saja aku sudah cuci tangan sebelum membangunkan dirimu." Jungkook menggerakkan tangannya kembali, seperti memberi syarat untuk Ye Rim cepat menerima uluran tangannya.

Ye Rim yang merasa malu atas tudingan Jungkook padanya hanya bisa menahan senyum. Dia menerima uluran tangan Jungkook. Setelah dirinya berdiri, Ye Rim bergerak mencari barang bawaannya. Jungkook dengan sabarnya menunggu di abang pintu, dia beberapa kali tersenyum saat melihat Ye Rim yang terlihat begitu polos sedang mengikat rambut panjangnya.

"Sudah selesai?" Jungkook bertanya saat Ye Rim berjalan ke arahnya. Perempuan itu tersenyum kembali untuk memberikan jawaban.

Jungkook mempersilahkan Ye Rim untuk berjalan lebih dulu darinya. Mau tidak mau, Ye Rim harus menerima, bagaimanapun Jungkook sudah berjanji akan melindunginya sampai tiba di rumah nanti. Sebelum Ye Rim berjalan lebih lanjut, dia dikejutkan dengan beberapa orang yang berdiri di halaman rumah itu. "Omo! Mereka siapa? Apa yang mereka lakukan di sini? Jungkook-sshi kau bilang jika kita akan aman, tetapi ini apa."

Perempuan itu menahan langkahnya, dia mundur perlahan saat dirinya merasakan ancaman sedang mengintainya. Namun gerakannya tertahan ketika Jungkook tiba-tiba saja menahan bahunya untuk tidak mundur kembali. Jungkook menepuk-nepuk bahu Ye Rim untuk memberikan ketenangan sebelum mendengar ucapannya.

"Mereka orang-orang yang bekerja denganku. Kau tidak perlu takut, mereka tidak akan melukai dirimu." Tetap saja, Ye Rim tidak mau bergerak. Orang-orang itu terlalu misterius, dia lebih takut dengan manusia tanpa latar belakang dibandingkan berhadapan langsung dengan mayat.

Perlahan Jungkook mendorong Ye Rim untuk bergerak karena mereka tidak punya waktu yang lebih banyak lagi. "Ayo nona Kwon Ye Rim, kau seorang dokter. Kau punya gunting bedah, suntikan, sampai pisau tajam di dalam tas milikmu, kenapa harus takut. Aku saja yang tidak membawa senjata apapun tetap santai."

Terpaksa Ye Rim melangkah seperti motor yang masih menginjak rem dan gas sekaligus. Jungkook tertawa kecil melihat tingkah konyol Ye Rim yang benar saja mengeluarkan salah satu gunting bedah yang dia bawa. Perempuan itu beberapa kali mengacungkan gunting saat melewati orang-orang yang hanya terdiam, mungkin gunting bedah itu tidak ada apa-apanya dengan pistol dibalik jas rapi mereka.

"Mereka seperti patung, apa mereka bernafas. Tidak baik menahan nafas terlalu lama dengan posisi tegap seperti itu. Jantungnya akan tertekan dan peredaran darahnya tidak akan berjalan dengan normal."

Jungkook tidak jauh-jauh dari Ye Rim, dia masih memegangi kedua bahu Ye Rim agar tidak bertindak yang jauh. "Mereka aktor yang hebat, mereka bisa menjadi patung selama berjam-jam."

Mereka sampai di depan mobil serba hitam sampai seluruh kacanya berlapis kaca film. Jungkook membukakan pintu mobilnya untuk Ye Rim meski salah satu dari orangnya ingin membantu. Setelah pintu terbuka, Jungkook kembali mempersilahkan Ye Rim untuk masuk lebih dulu. "Terimakasih Jungkook-sshi."

"Tidak perlu memanggil diriku dengan panggilan formal seperti itu. Aku lebih muda darimu..." Mendengar pernyataan Jungkook, Ye Rim terdiam sebentar, sampai akhirnya dia memilih untuk masuk ke dalam mobil.

Silenced 1&2[M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang